Biodata, Profil dan Biografi Mbah Moen atau KH Maimun Zubair Seorang Ulama Kharismatik

8 Agustus 2021, 15:30 WIB
Biodata, Profil dan Biografi Mbah Moen KH Maimun Zubair Seorang Ulama Kharismatik /Instagram/@santri_mbah_moen

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini biodata, profil dan biografi ulama kharismatik yaitu KH Maimun Zubair.

KH Maimun Zubair sering disapa dengan sebutan Mbah Moen beliau lahir pada 28 Oktober 1928 di Rembang, Jawa Tengah.

Yuk simak biodata, profil dan biografi lengkap KH Maimun Zubair sering disapa dengan sebutan Mbah Moen.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Minggu 8 Agustus 2021. inilah biodata, profil dan biografi beliau.

Profil dan Biografi KH Maimun Zubair (Mbah Moen)

Beliau lahir dengan nama lengkap Maimun Zubair atau kemudian dikenal dengan nama Mbah Moen. Ia dilahirkan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Rembang, Jawa Tengah. Ayah KH Maimun Zubair bernama KH Zubair Dahlan dan ibunya bernama Nyai Mahmudah.

Ia lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang agama Islam yang kuat. Ayahnya merupakan seorang ulama yang pernah berguru dengan Syekh Said Al-Yamani dan Syekh Hasan al-Yamani al-Makky.

Biodata KH Maimun Zubair (Mbah Moen)

Nama Lengkap : KH Maimun Zubair

Dikenal : Mbah Moen

Lahir: Rembang, Jawa Tengah, 28 Oktober 1928

Agama: Islam

Wafat : Mekkah, Arab Saudi, 6 Agustus 2019

Orang Tua : KH Maimun Zubair (ayah), Nyai Mahmudah (ibu)

Anak : KH Abdullah Ubab, KH Gus Najih, KH Majid Kamil, Gus Abdul Ghofur, Gus Abdur Rouf, Gus Muhammad Wafi, Gus Yasin, Gus Idror, Sobihah, Rodhiyah

 

Pekerjaan : Ulama, Pimpinan Pondok Pesantren

Organisasi : Nahdlatul Ulama

Partai politik : Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Riwayat Pendidikan KH Maimun Zubair (Mbah Moen)

Sejak usia kecil, ia dibimbing oleh orang tuanya dengan ilmu agama yang kuat. Ia belajar agama dari ayahnya dan juga dari para ulama di Serang, Banten.

Dalam riwayat pendidikan KH Maimun Zubair diketahui bahwa ia pada tahun 1945, beliau menimba ilmu ke Pesantren Lirboyo yang berada di Kediri, Jawa Timur hingga tahun 1949.

Setelah itu, ia kemudian kembali ke kampungnya, mengamalkan ilmu yang ia peroleh di pesantren ke masyarakat. Kemudian pada tahun 1950, Ia berangkat ke Mekah untuk belajar dengan ulama di Mekkah.

Salah satunya adalah Sayyid Alawi al-Maliki, Syekh al-lmam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly. Disana ia belajar selama 2 tahun.

Ia kemudian kembali ke Indonesia dan pergi belajar ke beberapa ulama di tanah Jawa. Gurunya adalah Kiai Baidhowi, Kiai Ma’shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abui Fadhol Senori (Tuban), dan beberapa kiai lain.

Selama belajar ia juga menyusun kitab-kitab yang kemudian dijadikan rujukan untuk para santri seperti kitab al-ulama al-mujaddidun.

Setelah lama belajar di Mekkah dan di wilayah lain di Jawa, ia kemudian kembali ke Serang, Banten dan mengajar agama disana.



Mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar
Pada tahun 1965, Beliau kemudian mendirikan Pesantren al-Anwar. Pesantren inilah kemudian menjadi destinasi para santri yang belajar kitab kuning dan turats. Karena ilmunya yang banyak, masyarakat kemudian mengenal Kh Maimun Zubair sebagai ulama kharismatik dan kharismatik.

Selain dikenal sebagai ulama yang aktif dalam mengajarkan ilmu agama ke Masyarakat, KH Maimun Zubair juga dikenal aktif dalam dunia politik serta organisasi.

Karir Politik dan Organisasi KH Maimun Zubair (Mbah Moen)

Pada tahun 1971, KH Maimun Zubair terjun ke dunia politik menjadi anggota DPR wilayah Rembang hingga tahun 1978. Kemudian pada tahun 1987, beliau menjadi Anggota MPR RI utusan Jawa tengah hingga tahun 1999.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler