Profil KH. Cholil Nafis, Ketua MUI yang Berani Kritik Pangkostrad Dudung Abdurachman

16 September 2021, 07:09 WIB
Profil KH. Cholil Nafis, Ketua MUI Yang Berani Kritik Pangkostrad Dudung Abdurachman /antaranews.com/Denpasar Update

MANTRA SUKABUMI - Ketua MUI KH. Cholil Nafis berani mengkritik pernyataan Pangkostrad Dudung Abdurachman.

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Cholil Nafis mengkritik pernyataan  Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman yang menyebut semua agama itu benar di mata Tuhan.

Ketua MUI KH Cholil Nafis menilai ucapan Letjen Dudung perihal semua agama benar adalah menurut Pancasila untuk hidup bersama di Indonesia.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

KH Cholil Nafis menuturkan bahwa Toleransi itu adalah memaklumi dan bukan menyamakan.

KH Cholil Nafis juga menambahkan bahwa bagi umat Islam yang benar hanya agama Islam. Menurutnya, suatu kewajiban meyakini agar iman menancap di hati.

Berikut profil KH Cholil Nafis, dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.

Prof. K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D. atau biasa disapa Kiyai Cholil, Ustad Cholil Nafis, Pak Cholil lahir 1 Juni 1975 adalah seorang ulama, dosen, dan penulis.

Beberapa tahun terakhir ia banyak mengisi seminar dan acara keislaman di dalam dan luar negeri, termasuk dakwah lewat televisi seperti Damai Indonesiaku (TVOne), Harmoni (TVRI).

Juga aktif sebagai narasumber di media, dan membuat website cholilnafis.tv sebagai sarana dalam berdakwah lewat teknologi informasi.

Kiai Cholil Nafis menikah dengan Fairuz, S.Ag dan memiliki empat anak 1. Najma, 2. Najwa 3. Hasby Cholili dan 4. ’Aisyah Farhana dan menetap di Jalan Srengseng Sawah No. 37 A 001/09 Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12740.

Kyai Cholil Nafis menamatkan pendidikan formalnya di Madrasah Ibtidaiyah (MIN) Pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Sampang, Madura (1981-1987), Madarasah Tsanawiyah (MTs) Pesantren Sidogiri di Pasuruan (1987-1990), dan Sekolah Menengah Atas (MAN) Al Miftah di Pamekasan, Madura (1990-1993).

Selanjutnya ia meneruskan pendidikan di Ibnu Sa'ud Islamic University, Jakarta dan meraih gelar Lc (1996-2000) dan pada tahun yang sama juga meraih gelar S. Ag dari Sekolah Tinggi Agama Islam Az-Ziyadah Jakarta (1996-2000).

Baca Juga: Profil Refly Harun, yang Memotori Penggalangan Dana Pembelian Rumah Rocky Gerung

Pendidikan Pascasarjana-nya diselesaikan dari Program Pascasarjana UIN Jakarta dengan gelar MA (2001-2003) dan University of Malaya, Malaysia dengan gelar Ph. D (2008-2010).

Selain itu, Kyai Cholil juga mengikuti berbagai program pendidikan non-gelar bersertifikat seperti pendidikan jenjang I’dad dan Takmili di Lembaga Bahasa Arab Jakarta program Bahasa & Sastra (1993-1996), Pendidikan Kader Muballigh/PKM (1996-1997).

Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi DKI Jakarta (1997-1998), Kursus Bahasa Inggris di International English Course (IEC) Jakarta (1999-2000), dan Kursus TOEFL Lembaga Bahasa Universitas Islam Negeri (LB-UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (2002).

Kyai Cholil juga pernah mengikuti Short Course Education Management di University of Leeds, UK (2005), Short Course di National University of Singapore (2009), dan Short Course Islamic Economic di International Mustafa University Qom, Iran (2011).

Selain itu, beliau juga pernah menjadi visiting scholar di Oxford University, Inggris, UK.

Kyai Cholil juga mendapatkan Sertifikasi Pengawas Syariah oleh Dewan Syariah Nasional dan Bank Indonesia (2012), Post-Doctoral di Muhammad V University, Maroko (2013).

Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah Nasional Multifinance Syariah (2015), dan sertifikat dalam Pelatihan Asesor Kompetensi Pengawas Syariah (2016).

Sebagai dosen, Kyai Cholil Nafis adalah PNS dengan pangkat Pembina IVa jabatan Lektor Kepala.

Pada tahun 2004 sampai sekarang Cholil Nafis adalah Staf Pengajar Ekonomi dan Keuangan Syariah Pascasarjana Universitas Indonesia, Dosen UIN Syarif Hidayatullah dan Institut Pembina Rohani Islam Jakarta (sejak 2005), serta Dosen Sekolah Tinggi Al-Qur’an Al-Hikam, Depok (sejak 2011).

Beliau pernah menjabat menjadi Sekretaris Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat (2007-2014),Kelompok Kerja Pengembangan Jasa Keuangan Syariah OJK (2013-2017), Dewan Pengawas Syariah PT. Pegadaian Syariah (2011-sekarang).

Baca Juga: Profil Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Kelautan yang Senang Telah Bikin SIM Baru

Dewan Pengawas Syariah Kresna Multi Finance (2012-sekarang), Dewan Pengawas Syariah ACE Life Assurance (2013-sekarang), Dewan Pengawas Syariah Puskop Syariah DKI Jaya (2014-sekarang).

Dewan Pengawas Syariah Asuransi Asyki (2015-sekarang) dan Dewan Pengawas Syariah Induk Koperasi Syariah(2015-2020).

Sekretaris Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjana Universitas Indonesia ini juga pembina Yayasan Investasi Cendekia Amanah sekaligus sebagai pengasuh Pesantren Cendekia Amanah di Kali Mulia Depok, Jawa Barat.

Pendiri dan pembina Koprasi Simpan Pinjam barbasis wakaf atau dikenal dengan sebutan Baitul Mal wat Tamwil (BMT) wakaf yang diluncurkan pada bulan Agustus 2016.

Sementara Program yang sedang digalakkan adalah berantas buta al Qur’an (BBQ).

Sejak mahasiswa Kiyai Cholil Nafis telah dikenal sebagai aktivis mahasiswa.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jakarta Pusat (1997-1998).

Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dewan Pengurus Daerah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (2002-2005), Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (2002-2005).

Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) (1999-2004) dan Sekretaris MUI Jakarta (2005-2010).

Selain itu, ia juga pernah menjadi Wakil Ketua LBM PBNU (2005-2015), Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat (2015-2020) dan Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) (2015-2020) .

Sebagai Ketua Komisi Dakwah, Kiyai Cholil banyak memberikan pendapat tentang berbagai masalah kontemporer di Indonesia seperti soal dakwah di televisi, kasus penistaan agama.

Baca Juga: Profil Biodata Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB Inisiator UU Pesantren yang Disahkan Presiden Jokowi

Serta berbagai masalah keislaman lainnya seperti nasionalisme dalam Islam, BPJS Kesehatan sesuai syariah, membina para da’i yang dirasa kurang sesuai dengan akhlak sebaga pendakwah, dan lain sebagainya.

Saat menjabat sebagai Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat, beliau juga menyampaikan pentingnya pendidikan seksualitas dalam upaya untuk memberikan penyadaran kepada generasi muda akan pentingnya kebersihan dan kehormatan diri.

Selain itu, beliau juga memberikan penerangan soal fatwa dalam Islam.

Dalam kegiatan internasional, Cholil Nafis aktif sebagai Ketua Bidang keagamaan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) (2015-2020).

Serta Ketua Forum Antar Umat Beragam Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU) (2014-2019).***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler