Heboh Gegara Corona Harga Ayam Dijual Murah hingga Digratiskan, Ini Faktanya

6 April 2020, 06:59 WIB
PETERNAK ayam di Pangandaran.* /MUSLIH/KP/

MANTRA SUKABUMI - Dampak virus corona covid-19 mulai terasa pada setiap lini kehidupan masyarakat. Masyarakat mulai merasakan dampaknya terutama bagi pelaku usaha.

Fenomena ancaman penyebaran wabah virus, mulai dirasakan pelaku usaha tidak hanya pada aspek penjualan tapi juga biaya produksi yang cukup menyita anggaran membengkak.

Salah satunya pelaku usaha peternak ayam broiler di Kabupaten Pangandaran, yang mulai mengeluh pertumbuhan usahanya yang merugi.

Kelompok ternak ayam pejantan dan broiler di Kecamatan Cigugur dengan kondisi sekarang ini rela mengobralkan ribuan ayam yang sebulan lagi sudah siap untuk dijual.

Mereka menjual ayam broiler Rp 10.000,-/Kilogram sedangkan untuk ayam pejantan digratiskan, Minggu, 5 April 2020.

Baca Juga: Heboh Napi Koruptor Diremisi Gegara Corona, Mahmud MD: Tidak Ada Revisi PP 99 Tahun 2012

Kordinator Kelompok Peternak Ayam Pejantan Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran, Yusep Rahmanudin, mengatakan di tengah pandemi COVID-19 saat ini para peternak ayam mengalami dampaknya karena mereka terkendala dengan pakan yang tidak dikirim oleh pihak perusahaan, sebagaimana ditulis Pikiran-Rakyat.com dalam https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01361259/dibalik-isu-covid-19-peternak-ramai-ramai-jual-murah-hingga-gratiskan-ayamnya.

"Perusahaan tidak bisa mengirim pakan karena dari pabriknya tidak ada," ungkapnya.

Menurut dia untuk di Kecamatan Cigugur sendiri hampir ribuan ekor ayam pejantan digratiskan dan ada juga yang menjual dengan harga Rp 2000,-/ekornya dengan usia ayam 40 hari.

"Kalau punya saya ayamnya digratiskan diberikan kepada warga yang membutuhkan," tuturnya.

Sebelumnya pihak kelompok peternak ayam ini sudah berkordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM Kabupaten Pangandaran terkait tidak adanya pakan yang dikirim dari perusahaan peternak ayam karena terdampak adanya virus corona (COVID-19) yang sedang mewabah saat ini.

Baca Juga: Rp16,2 Triliun Disiapkan Pemprov Jabar Untuk Atasi Dampak Sosial Virus Corona

Rencana besok Senin, 5 April 2020 diundang Bupati untuk menyampaikan keluhan ini," lanjutnya.

Sementara itu salah satu pelaku UMKM kuliner di Pangandaran Sarimun mengatakan dampak COVID-19 daya beli masyarakat dirasa menurun.

Sebelum ada ancaman wabah COVID-19 setiap hari membutuhkan daging ayam 6 kilogram.

"Setelah ada ancaman wabah COVID-19 daging ayam sebanyak 6 kilogram cukup untuk kebutuhan produksi kuliner selama tiga hari," ungkapnya.

Karena kebutuhan pasar berkurang, maka peternak ayam broiler di Pangandaran memilih menjual cepat daripada menanggung kerugian besar.

Praktek jual cepat ayam broiler oleh peternak ke konsumen tersebut berdampak pula pada harga dipasaran.

Baca Juga: Mayat Tanpa Identitas di Palabuhanratu Terungkap, Ini Penjelasannya

“Peternak tidak mau rugi memberi pakan harian ke ayam selama masih ada di kandang, lebih baik dijual cepat saja dan menghindari kematian,” katanya.

Warga Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Anisa (27), dirinya penasaran dengan kabar yang beredar di media sosial banyak ayam broiler yang dijual murah bahkan ada yang memberikan cuma-cuma kepada warga.

Setelah datang ke peternak ternyata benar ayam broiler dijual dengan harga Rp 10.000,- /Kilogram bahkan ayam pejantan gratis.

Baca Juga: Bikin Kelepek-Kelepek, Cara Dude Harlino Jalin Kemesraan dengan Istri

"Harga ayam broiler Rp 10.000,-/Kilogram dan ayam pejantan gratis kalau mau silahkan," tambahnya.**

 

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler