Peringati Hari Pramuka Ke-61, Begini Sejarah Singkat Bapak Pramuka Sedunia Lord Boden Powell

13 Agustus 2022, 08:30 WIB
Peringati Hari Pramuka Ke-61, Begini Sejarah Singkat Bapak Pramuka Sedunia Lord Boden Powell /Freepik.

MANTRA SUKABUMI - Berikut kami berikan informasi seputar sejarah singkat bapak pramuka sedunia Lord Boden Powell menjelang Hari Pramuka ke-61.

Tanggal 14 Agustus nanti kita akan memperingati Hari Pramuka ke-61. 

Peringatan Hari Pramuka ke-61 telah diperingati sejak tahun 1961, dimana peringatan ini di isi dengan kegiatan Jambore Nasional yang diikuti anggota Pramuka dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Contoh Amanat Pembina Pramuka pada Upacara Hari Pramuka ke 61 Peringatan 14 Agustus 2022 untuk SD SMP SMA

Namun tahukah kamu siapa yang mendirikan Pramuka?

Gerakan Kepanduan atau Scouting yang dalam Indonesia dikenal dengan nama Gerakan Pramuka, di dirikan oleh salah seorang anggota angkatan darat Inggris, bernama Lord Robert Baden Powell of Gilwell atau dikenal dengan Lord Baden Powell. 

Nama Baden Powell mungkin sudah tidak asing lagi bagi para anggota Pramuka, Baden Powell atau disebut juga bapak pandu dunia menjadi orang paling berjasa dalam mendirikannya.

Ia melihat masalah sosial di negaranya yang banyak disebabkan oleh remaja. Karena itu ia ingin menemukan cara bagaimana membina kaum muda di Inggris ini tidak lagi terlibat dalam kekerasan dan tindakan kejahatan.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 13 Agustus 2022, Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. 

Ayahnya bernama Powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal saat Stephenson masih kecil.

Berdasarkan keterangan i laman Universitas Islam Indonesia, fpscs.uii.ac.id, Baden Powell Boden Po mengajak sebanyak 21 orang remaja berkemah ke pulau Brownsea selama delapan hari pada 1907. 

Di sana ia menerapkan scouting secara intensif dan menuliskan keberhasilannya sebelum dan sesudah melakukan perkemahan tersebut. Tulisan tersebut diberi judul Scouting for Boy yang sampai saat ini masih digunakan sebagai buku kepanduan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Benih kepanduan di Indonesia mulai muncul pada 1912 ditandai dengan adanya cabang kepanduan Nederlandsche Padvinders Organisatie atau NPO yang kemudian diganti menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV pada 1916 oleh S. P. Mangkunegara VII di Surakarta.

Dalam kurun waktu tahun 1950 hingga 1960, organisasi kepanduan di Indonesia tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan di antaranya merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, yang menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan.

Berkat bukunya, yang dituliskan berdasarkan pengalamannya menerapkan scouting, Lord Baden Powell dianggap sebagai bapak kepanduan atau bapak Pramuka. 

Pengalamannya dijadikan dasar pembinaan remaja di Inggris, yang di kemudian pembinaan tersebut disebut dengan kepanduan. 

Karena itu sejak kecil, Baden Powell mendapatkan binaan watak dari ibunya. Baden Powell juga mendapatkan latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga, serta oleh fisik lainnya dari sang kakak. 

Baca Juga: 15 Kata-kata Bijak Ucapan Selamat Hari Pramuka ke 61 pada 14 Agustus 2022 Terbaik dan Penuh Makna

Baden Powell disenangi oleh teman-temannya karena ia adalah sosok yang cerdas, gembira, lucu, senang musik, bersandiwara, olah raga, mengarang dan menggambar.

Semasa menjadi anggota angkatan darat Inggris, Baden Powell pernah membantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri di India dan berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung, kemampuannya melatih kepekaan indra tersebut juga ia ajarkan kepada Kimball O’Hara.

Baden Powell juga memiliki pengalaman survival selama dikepung bangsa Boer di Mafering, Afrika Selatan selama 127 hari. Selain itu, ia juga pernah mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil manik kayu milik Raja Dinizulu.

Semua pengalamannya itu ditulisnya dalam sebuah buku berjudul Aids To Scouting yang menjadi buku panduan bagi Tentara Muda Inggris sebagai buku petunjuk untuk melaksanakan tugas penyelidikan dengan baik. 

Lalu kemudian ia diminta untuk mengajak 21 pemuda berkemah si pulau Browns Sea untuk melakukan Scouting selama 8 hari tersebut dan menuliskan buku Scouting for Boys sepulang dari sana pada 1907.

Pada 1910, Baden Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, dan menikah pada 1912 dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. 

Baden Powell mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929. Ia meninggal pada 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

Atas jasa Boden Powell itulah, setiap tanggal 22 Februari diperingati sebagai peringatan Hari Pramuka Sedunia yang diambil dari tanggal lahir sang bapak Pramuka.

Sementara itu dikutip dari laman Kemendikbud, Bapak Pramuka di Indonesia adalah Sultan Hamengkubuwono IX dan presiden Soekarno.

Baca Juga: Kapan Hari Pramuka 2022 Diperingati? Berikut Sejarah Terbentuknya Pramuka di Indonesia

Hal ini berawal ketika presiden Soekarno meminta tokoh-tokoh Pramuka untuk hadir dan memperbarui organisasi kepanduan saat pelaksanaan kegiatan Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional) pada 9 Maret 1961.

Dimana salah satu tokoh yang berperan penting dalam Pramuka Nasional adalah Sultan Hamengkubuwono IX.

Sultan Hamengkubuwono IX mengenalkan para audiens dengan kata Pramuka yang merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya yang digunakan hingga saat ini.

Tanggal 14 Agustus 1961 ketika pelaksanaan kegiatan tersebut, lahirlah peringatan Hari Pramuka Nasional.

Demikianlah informasi seputar sejarah singkat bapak pramuka sedunia Lord Boden Powell menjelang Hari Pramuka ke-61.***

Editor: Ajeng R H

Tags

Terkini

Terpopuler