AHY Berkunjung ke PBNU, KH Said Aqil Persilahkan Warga NU yang Mau Bergabung dengan Demokrat

25 Juni 2020, 20:09 WIB
Ketua PBNU Said Aqil Siroj. //Twitter/@saidaqil

MANTRA SUKABUMI - NU merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia, yang keberadaan menjadi incaran semua parpol untuk mendapatkan dukungannya dari warga NU.

Pendekatan ke warga NU secara tidak langsung bisa mendapatkan suara yang bisa menghantarkan parpol sesuai yang diharapkannya.

Saat ini NU dipimpin oleh seorang kasepuhan yang bernama KH Said Aqil Siradj. Ia merupakan salah satu tokoh besar dikalangan Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Kabar Baik dari Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/6/2020), Tidak Ada Penambahan Pasien Positif

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siradj, baru saja kedatangan tamu dari salah satu partai besar di Indonesia yaitu Partai Demokrat.

Kedatangannya ke NU untuk bersilaturahim kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama hanya seputar tema umum tentang kepentingan bangsa Indonesia kedepan.

Usai menerima kunjungan silaturahim Partai Demokrat di Jakarta, Kamis, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siradj mengatakan NU sifatnya terbuka dan juga mempersilahkan bagi warga NU yang ingin berkiprah di Partai Demokrat jika berminat terlibat di kancah politik, seperti dikutip dari laman Antaranews.com.

Baca Juga: Penggembala Sapi asal Tegalbuleud Sukabumi Ditemukan Tewas Terapung di Bekas Galian Pasir

"Warga NU silahkan saja, pandai-pandai lah partai Demokrat merayu warga NU, beberapa kader NU yang ingin aktif di kader demokrat silahkan, silahkan," kata dia.

Ia menyambut kedatangan rombongan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang berniat bersilaturahim.

Saat menyambut tamunya itu, dia bersama Ketua PB NU Bidang Hukum Perundang-undangan, Robikin Emhas, Wakil Sekretaris Jenderal PB NU, Isfah Abidal Aziz, dan Sekretaris Lembaga Perekonomian NU, Arif Marbun.

Baca Juga: Mengagetkan, Terjadi Lonjakan Ribuan Kasus Corona di Meksiko Usai Dilanda Gempa 7,5 Magnitudo

Siradj mengatakan, ada beberapa hal yang dibincangkan bersama AHY yakni seputar tema umum tentang kepentingan bangsa. "Dari sisi sosial, pendidikan, kebangsaan dan tantangan-tantangan yang akan kita hadapi pada masa mendatang," kata dia.

Terutama, menurut dia, tentang radikalisme baik dari sisi kanan maupun kiri, semua pihak harus mempertahankan keselamatan keutuhan, kepribadian, jati diri bangsa.

"Ini kewajiban bersama tidak bisa hanya satu pihak tapi bersama-sama, baik dari pemerintah, partai politik dan juga kekuatan civil society yang harus menjaga keutuhan keselamatan bangsa ini," ujarnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler