Resmi, Kemendikbud Luncurkan Tujuh Program Kemitraan Vokasi dan Industri dengan Dana Rp3,5 Trilyun

10 Agustus 2020, 21:06 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.* /Dok. Kemendikbud RI

MANTRA SUKABUMI - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus memunculkan berbagai program dalam rangka terjalin komunikasi yang baik antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia kerja.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka membangun (SDM) nasional yang berbasis pada kemitraan berkelanjutan antara Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Iduka.

Usaha tersebut terbukti setelah Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Direktorat Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud meluncurkan tujuh Program Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dengan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (Iduka) 2020.

Baca Juga: Terkait Program Organisasi Penggerak, Mendikbud Nadiem Minta Maaf ke NU dan Muhammadiyah

Baca Juga: Pembelajaran di Zona Kuning Masuk dalam Kajian Satgas Covid-19 dan Kemendikbud

"Hari ini Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri meluncurkan tujuh program kemitraan, namun secara keseluruhan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki sekitar 40 program dengan alokasi anggaran mencapai Rp3,5 triliun," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, dalam Webinar Praktik Baik Vokasi dan Industri seperti dikutip dari Antara, Senin, 10 Agustus 2020.

Sebanyak tujuh program yang diluncurkan pada penguatan kemitraan serta penyelarasan antara pendidikan vokasi dengan industri, bertujuan untuk memberikan ruang-ruang interaksi antara PTV dengan Iduka.

Tujuh program yang diluncurkan pada tahun 2020, meliputi Program Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Iduka , Program Pengembangan Penilaian Mutu Pendidikan tinggi Vokasi Berstandar Iduka, Program Penguatan dan Pengembangan Pusat Karier di Perguruan Tinggi Vokasi.

Selain itu Program Penguatan Perguruan Tinggi Vokasi dalam Melaksanakan Rekognisi Pembelajaran Lampau di Bidang Prioritas, Program Penguatan Humas Kemitraan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja.

Baca Juga: Pencairan Gaji Ke-13 ASN atau PNS Ternyata Dilakukan Secara Bertahap

Baca Juga: NU dan Muhammadiyah Mundur, Mendikbud Evaluasi Program Organisasi Penggerak

Program Penyelarasan Kurikulum dan Sarana Prasarana Pendidikan Vokasi dengan IDUKA, dan Program Kampus Pendamping Kemitraan.

Wikan menambahkan selain industri besar, pihaknya juga mendorong kerja sama PTV dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama dalam pengembangan produk serta transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM internal pendidikan tinggi vokasi juga diupayakan melalui program Penguatan Humas Kemitraan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja serta Program Penguatan dan Pengembangkan Pusat Karier di Perguruan Tinggi Vokasi.

Program-program tersebut, lanjut Wikan, diharapkan dapat menyukseskan "pernikahan massal" yang sebelumnya sudah digagas oleh Kemendikbud. Bagi PTV yang ingin mengajukan usulan program, dapat mengakses informasi pada laman https://program.mitrasdudi.id/.

Baca Juga: Mendikbud Lantik 29 Pejabat Baru di Kemendikbud, Ini Rincian Jabatannya

Baca Juga: Dua Politikus Ini Dikabarkan Akan Diberikan Bintang Mahaputra Nararya, Siapa Saja

Wikan menambahkan, dalam paket "Pernikahan Massal" pendidikan vokasi dengan IDUKA, penyelarasan kurikulum menjadi poin yang paling penting. Kurikulum harus menjamin agar lulusan vokasi ketika menamatkan studi sudah memiliki budaya kerja yang baik dan profesional.

"Kurikulum itu jangan sekadar kompetensi teknis tetapi juga kompetensi nonteknis serta sikap juga diperlukan," jelas dia.

Dalam kesempatan itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melakukan penandatanganan MoU dengan Otto von Guericke Universitaet – Magdeburg, Jerman dalam peningkatan kualifikasi lulusan vokasi di jenjang Master, pertukaran pengajar melalui aktivitas kolaboratif, termasuk di dalamnya riset bersama, serta kesempatan konferensi, simposium, lokakarya dan seminar.

"MoU ini merupakan peluang baik kerja sama pengembangan SDM Indonesia dengan salah satu Universitas di Jerman. Dengan MoU ini, kita bisa melaksanakan sirkulasi ilmu pengetahuan, inovasi sekaligus membuka pengalaman terkait kerja sama antara PTV dengan Industri," tutur Dirjen Wikan.

Baca Juga: Diklaim Belum Kondusif, Gedung DPRD DKI Ditutup Setelah Anggotanya Positif Covid-19

Baca Juga: Pendaftaran Calon Guru Penggerak telah Dibuka Kemendikbud Hingga 22 Juli 2020

Sedangkan praktik baik kemitraan PTV dan IDUKA telah dijalankan oleh Politeknik Negeri Madiun dengan PT INKA sejak beberapa waktu lalu.

Direktur Pengembangan PT INKA, Agung Sedaju menjelaskan program "Pernikahan Massal" pendidikan vokasi sangat penting bagi industri. Pasalnya, masih banyak lulusan vokasi yang hanya memahami teori, namun belum memahami implementasi di dunia kerja.

"Pendidikan vokasi di Indonesia ini belum memenuhi standar dari apa yang dibutuhkan oleh dunia industri, sehingga lulusannya nanti masih perlu kami ajari lagi. Sedangkan kami membutuhkan lulusan yang sudah siap untuk bekerja, baik paham secara teori maupun praktik langsung," pungkas Agung.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler