MANTRA SUKABUMI - Indonesia sudah memasuki ke-78 tahun merdeka setelah bebas dari segala bentuk penjajahan. Namun, kemerdekaan Indonesia sudah diketahui tidak didapat dengan mudah, ada perjuangan yang dikorbankan hingga titik darah penghabisan.
Tepat pada 17 Agustus 1945 silam, Ir Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun, meskipun Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya, perjuangan masyarakat Indonesia masih tetap berlanjut.
Sederet peristiwa pun bermunculan pasca kemerdekaan Indonesia, hingga ada yang mengharuskan pertumpahan darah kembali terjadi. Akan tetapi, semangat juang para pejuang tetap mengglora untuk mempertahankan Ibu Pertiwi.
Oleh sebab itu, sudah semestinya dewasa ini masyarakat mengenang perjuangan para pahlawan bangsa yang telah memperjuangankan Indonesia untuk terbebas dari penjajahan.
Beberapa diantara para pejuang yang memdapatkan kehormatan dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional ada yang berasal dari Jawa Barat. Lantas siapa saja itu?
Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, beeikut ini 5 daftar Pahlawan Nasional yang berasal dari Jawa Barat.
Pahlawan Nasional asal Jawa Barat
1. Oto Iskandar Dinata (1909-1945)
Oto Iskandar Dinata adalah pahlawan nasional Indonesia yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 31 Maret 1909. Oto Iskandar Dinata adalah seorang politikus dan aktivis pergerakan nasional. Ia pernah menjabat sebagai anggota Volksraad dan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Oto Iskandar Dinata juga merupakan salah satu pendiri Partai Indonesia Raya (PIR). Ia sangat menentang penjajahan Jepang. Pada tanggal 29 Oktober 1945, Oto Iskandar Dinata ditangkap oleh tentara Jepang dan dibunuh di Jakarta.
2. Mohammad Toha (1923-1945)
Mohammad Toha adalah pahlawan nasional Indonesia yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 23 Maret 1923. Mohammad Toha adalah seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia gugur dalam pertempuran di Bandung pada tanggal 23 Maret 1945.
Mohammad Toha adalah salah satu pejuang yang berhasil meledakkan gudang amunisi tentara Jepang di Bandung. Ledakan tersebut menghancurkan gudang amunisi dan menewaskan banyak tentara Jepang. Mohammad Toha gugur dalam pertempuran tersebut, tetapi ia telah menjadi pahlawan yang telah berjasa besar bagi bangsa Indonesia.
3. Iwa Kusuma Sumantri (1903-1971)
Iwa Kusuma Sumantri adalah pahlawan nasional Indonesia yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Cikalong Wetan, Jawa Barat, pada tanggal 3 Februari 1903. Iwa Kusuma Sumantri adalah seorang politikus dan aktivis pergerakan nasional. Ia pernah menjabat sebagai anggota Volksraad dan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Iwa Kusuma Sumantri juga merupakan salah satu pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia sangat menentang penjajahan Jepang. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Iwa Kusuma Sumantri menjadi salah satu penandatangan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
4. Raden Eddy Martadinata (1921-1966)
Raden Eddy Martadinata adalah pahlawan nasional Indonesia yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 29 Maret 1921. Raden Eddy Martadinata adalah seorang perwira TNI Angkatan Laut. Ia gugur dalam pertempuran di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1966.
Raden Eddy Martadinata adalah salah satu perwira yang berhasil menenggelamkan kapal induk USS New Jersey milik Amerika Serikat dalam pertempuran laut Aru. Kemenangan Indonesia dalam pertempuran tersebut sangat penting bagi bangsa Indonesia karena berhasil menjaga kedaulatan Indonesia di laut.
5. Dewi Sartika (1884-1947)
Dewi Sartika adalah pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan. Ia lahir di Cicalengka, Bandung, pada tanggal 4 Desember 1884. Dewi Sartika adalah putri dari Raden Somanagara, seorang patih di Bandung.
Dewi Sartika sangat ingin belajar, tetapi pada zamannya, perempuan tidak diperbolehkan bersekolah. Hal ini membuat Dewi Sartika terinspirasi untuk mendirikan sekolah perempuan. Pada tanggal 16 Juli 1904, Dewi Sartika mendirikan sekolah perempuan pertama di Bandung yang bernama Sakola Istri. Sekolah ini kemudian berkembang menjadi sekolah-sekolah lain di seluruh Jawa Barat.
Dewi Sartika juga aktif dalam organisasi pergerakan nasional, seperti Boedi Oetomo dan Persatuan Guru Hindia Belanda. Ia juga menjadi anggota Volksraad, yang merupakan parlemen Hindia Belanda. Dewi Sartika meninggal dunia pada tanggal 11 September 1947 di Bandung.
Itulah diantaranya 5 Pahlawan Nasional yang berasal dari Jawa Barat, pejuang untuk kemerdekaan Indonesia yang patutu dihormati dan dikenang. ***