MANTRA SUKABUMI - Penampakan awan yang tak lazim kini kembali muncul pada langit daerah Wonosobo, Jawa Tengah.
Fenomena yang aneh tersebut terjadi dua hari yang lalu tepatnya pada hari Jumat, 4 September 2020.
Video yang di bagikan oleh akun Instagram @wonosobozone tersebut mendadak viral dan menuai banyak perbincangan.
Baca Juga: Hati-hati Jangan Lakukan ini Jika Tidak Mau Ginjal Rusak, Nyawa Taruhannya
Dilansir mantrasukabumi.com dari @wonosobozone, Fenomena awan tersebut nampak seperti huruv V yang memanjang pada salah satu sisinya dengan berwarna rona kuning, sedikit putih dan sedikit kemerahan.
Kemunculan awan tersebut membuat banyak warganet penasaran dan memenuhi kolom komentar hingga menuai kontroversi.
Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa awan tersebut adalah jenis awan Altocumulus Lenticularis, awan ini terbentuk oleh angin ke atas dengan ketinggian menengah.
Baca Juga: TikTok, Facebook, dan Netflix Harus Bayar Pajak Ke Negara Mulai 1 September 2020
"Kalau dilihat dari bentuknya itu termasuk awan Altocumulus Lenticularis, dan kalo melihat dari ketinggian dan lokasi ini termasuk jenis awan menengah. Biasanya awan ini terbentuk di wilayah pegunungan" ungkap Lis Widya Harmoko kuasi BMKG pada tayangan video di akun Instagram pada Senin, 7 September 2020.
Tak hanya itu saja, BMKG Semarang juga memberikan menjelaskan bahwa awan tersebut adalah awan gulung atau roll cloud, lebih sederhana nya awan ini dikenal dengan awal arcus.
Kemunculan awan ini memang terlihat seperti gulungan tsunami, berdasarkan versi yang berbeda awan ini disebabkan karena bertemunya udara hangat dalam area yang luas dengan udara dingin dari udara masa dingin seperti di pegunungan.
Baca Juga: Seru, Selain Tilik 10 Film Pendek Official yang Punya Cerita Menarik Untuk Ditonton
Hal inilah yang menyebabkan awan tersebut membentuk sebuah gulungan V yang memanjang atau horizontal.
Meskipun dari penampakan awan tersebut terlihat menyarankan, namun awan tersebut diduga tidak membahyakan.
Meskipun begitu bagi aktifitas olah raga dirgantara seperti terbang layang, dan penerbangan pesawat lainnya seperti pesawat kecil yang melintas di daerah tersebut perlu mewaspadainya.
Baca Juga: Seram, Film Horror dari Korea Selatan 'Gonjiam Haunted Asylum'
Hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran terjadinya potensi turbulensi yang dapat membahayakan penerbangan pada pesawat.**