Setelah Ditolak Prabowo, Militer China Mulai Nakal Memasuki Perairan Natuna

17 September 2020, 11:22 WIB
Kapal China Berani Terobos Perairan Natuna, Prabowo Menolak Adanya Pangkalan Militer di Indonesia /

MANTRA SUKABUMI - Kapal Militer China berkeliaran di Perairan Natuna Indonesia, Padahal sudah ditolak oleh Menhan Prabowo Subianto menolak adanya pangkalan militer China di Indonesia Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara yang memiliki kedaulatan.

penolakan tersebut disampaikan langsung kepada Menteri Pertahanan China Wei Fenghe

Patroli Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengusir kapal China melalui KN Nipah 321 di Laut Natuna Utara, pada Sabtu 12 September 2020

Baca Juga: Ditolak Prabowo, Kapal China Berani Berkeliaran di Perairan Natuna

Sifat asli China terlihat juga, mereka akan terus membuat ulah di Laut Natuna ketika keinginannya tak terwujud. Oleh sebab itu, Indonesia harus ekstra waspada, karena segalanya bisa terjadi.

dilansir mantrasukabui.com dari genpi.co dari China Global Television Network pada tanggal 16 September 2020, Setelah Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menolak adanya pangkalan militer China di Indonesia.

Di mana penolakan tersebut disampaikan langsung kepada Menteri Pertahanan China Wei Fenghe.

Baca Juga: 7 Nelayan Kapal Tenggelam di Laut Natuna Diselamatkan Kapal China, Evakuasi Hingga Capai 6 Jam

Sepertinya hal itu membuat China gigit jari dan kecewa ditolak Indonesia.

Tak butuh waktu lama, hal tak diduga dilakukan oleh Kapal China Coast Guard (CCG). Kapal China tersebut sengaja berkeliaran di zona eksklusif ekonomi (ZEE) Indonesia.

Badan Keamanan Laut (Bakamla) melalui melalui KN Pulai Nipah 321 mengatakan telah mengusir kapal China Coast Cuard dengan nomor lambung 5204 yang berkeliaran di zona eksklusif ekonomi Indonesia.

Kapal China Coast Cuard dengan nomor lambung 5204 terdeteksi pada pukul 10.00 WIB, Laut Natuna Utara, pada Sabtu 12 September 2020.

Baca Juga: Menhan Prabowo Tegas Tolak Pembangunan Pangkalan Militer China di Indonesia, Menhan China Gigit Jari

Petugas sempat melakukan kontak dengan kapal China melalui radio. Namun, pihak yang bersangkutan bersikeras tengah melakukan patroli di wilayah teritorial laut China.

Kejadian serupa pernah terjadi awal Januari 2020. Bakamla memergoki puluhan kapal ikan China yang dikawal dengan kapal penjaga pantai dan kapal fregat pemerintah Tiongkok menerobos masuk wilayah ZEE Indonesia dan turut mengambil ikan di perairan Natuna.

Patroli Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengusir kapal China melalui KN Nipah 321 di Laut Natuna Utara, pada Sabtu 12 September 2020

Baca Juga: Pamer Kekayaan, Pangeran Muhammad bin Salman Bawa 150 Model Seksi dan Pesta Mewah di Pulau Pribadi

Indonesia pun melayangkan nota protes terhadap China, namun Beijing mementahkan dengan menyatakan bahwa negaranya memiliki hak historis dan berdaulat atas perairan di sekitar Kepulauan Nansha di Laut China Selatan, yang dianggap Jakarta masih wilayah ZEE Indonesia.

"Hak dan kepentingan China di perairan yang relevan sudah jelas," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada briefing harian, Selasa 15 september 2020, seperti dikutip dari China Global Television Network.**

Editor: Fauzan Evan

Sumber: CGTN

Tags

Terkini

Terpopuler