Unik, Menko Perekonomian Akan Kembangkan Kawasan Industri Sejodoh atau Berbasis Keluarga

28 September 2020, 08:26 WIB
Airlangga Hartanto. /Warta Ekonomi /

MANTRA SUKABUMI – Entah apa yang terlintas dalam benak Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, Menko memberikan perhatian khusus kepada pekerja keluarga. Perhatian tersebut diberikan kepada pekerja agar keluarga tidak terpisah jauh dalam satu kawasan.

Dalam realisasinya nanti, dalam satu kawasan akan tersedia sektor industri yang banyak melibatkan pekerja laki-laki seperti industri logam, dan dipadukan dengan industri yang banyak menyerap tenaga wanita seperti industri tekstil.

Hal ini diungkap oleh mantrasukabumi.com yang dikutip dari Humas Kemnaker melalui lamannya kemnaker.go.id pada Sabtu, 26 September 2020, saat melakukan Kunjungan Lapangan ke PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di KEK Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau.

Baca Juga: Terungkap, Fenomena Halo Matahari di Jawa Timur, BMKG Akhirnya Angkat Bicara

Baca Juga: Viral Gunung Salak Terbelah, BNPB Ingatkan Masyarakat untuk Waspadai Hal Ini

"Dengan tenaga kerja diserap tahap awal 3500, diharapkan terus bertambah dan menimbulkan multiplier effect yang lain," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Menko Airlangga menambahkan, rencananya di KEK Galang Batang juga akan dibangun industri tekstil. Nantinya, industri ini akan menyerap tenaga kerja dari istri atau keluarga pekerja/buruh PT BAI.

Menko menggarisbawahi pendekatan yang tidak hanya mendirikan industri aluminium atau alumina saja, melainkan juga industri tekstil. “Jadi ini adalah pendekatan yang unik dan tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik lain. Bapak-bapak yang pria bekerja di pabrik baja, sedangkan yang wanita bisa bekerja di pabrik tekstil,” ungkap Airlangga.

Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja

Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, menjelaskan bahwa di KEK Galang Batang tengah dibangun smelter aluminium 1 juta ton/tahun. Pihaknya akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyiapkan SDM kompeten, guna memenuhi target 23 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan.

"Kami akan melakukan kerja sama dengan kawasan agar penyiapan tenaga kerjanya lebih cepat. Dan kita juga akan meminta bantuan dinas dari luar kawasan untuk bisa mengirim tenaga kerja ke kawasan ini," jelasnya.

Suhartono menambahkan, saat ini ada 90 tenaga kerja Indonesia yang tengah mengikuti pelatihan di Tiongkok untuk mendapatkan alih teknologi dan keterampilan.

Baca Juga: Kapulaga, Bumbu Masakan dengan Segudang Manfaat, Salah Satunya Dapat Meningkatkan Kesehatan Jantung

"Mereka ini nanti akan menjadi pengganti teknologi dari Tenaga Kerja Asing yang ada di sini," ujarnya.

Kunjungan Lapangan di PT BAI turut dihadiri Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita; Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto; Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga; dan Ketua Umum KADIN Indonesia, Rosan P. Roeslani. **

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: kemnaker.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler