Waspada, Burung dan Air Ini Jadi Pertanda Munculnya Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

29 September 2020, 19:17 WIB
Ilustrasi tsunami. /Pixabay/kellepic

MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini masyarakat heboh dengan isu gempa megathurst dan tsunami di selatan Pulau Jawa.

Hal itu terungkap setelah tim riset Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan hasil penelitiannya.

Riset itu sendiri menggunakan data seismik yang diperoleh dari katalog BMKG dan Katalog internasional Seismological Centre (ISC).

Baca Juga: Waspada, Jika Hewan Ini Muncul Segera Selamatkan Diri, Tsunami Dahsyat Segera Terjadi

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Diketahui, dari hasil riset tersebut ternyata ditemukan adanya zona memanjang di antara pantai selatan pulau Jawa dan Palung Jawa.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana dan Logistik, BPBD Lumajang, Jawa Timur Wawan HS,
menghimbau masyarakat untuk mewaspadai tanda-tanda alam jika akan terjadi bencana alam, gempa, dan tsunami.

Wawan menjelaskan 2 tanda pertama tersebut adalah, banyaknya burung laut terbang ke daratan merupakan salah satu tanda bahaya tsunami karena insting hewani burung sangat kuat.

Tanda alam kedua yakni surutnya mata air di sumur rumah warga yang tiba-tiba mendadak, serta surutnya air laut secara tiba-tiba.

Baca Juga: Alhamdulillah, Akhirnya Saudi Izinkan Warga Indonesia Umrah, Hanya Tidak Boleh Sentuh 2 Benda Ini

"Burung burung laut terbang ke darat dan udara sumur masyarakat terutama di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," ujarnya seperti dikutip mantrasukabumi.com. dari RRI pada Selasa, 29 September 2020.

Oleh karena itu lanjut Wawan, pihaknya mengharapkan masyarakat dapat mengaktifkan kembali siskamling terutama pada Desa Tangguh Bencana (Desana).

Desana yang dimaksud adalah daerah disekitar pantai yang sudah disiapkan alat Early Warning System (EWS) atau sirine yang telah ditempatkan di masing-masing titik terdampak tsunami seperti di Masjid dan Balai desa.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Berikan Bantuan Rp 1 Juta, Cek Siapa Saja Penerimanya

"Selain itu di masing-masing titik juga sudah disiapkan Warning Receiver System (WRS) untuk memonitor gempa yang terjadi diseluruh Indonesia selama 24 jam penuh oleh personel," jelasnya.

"Untuk itu semua masyarakat saat ini perlu mewaspadai semua tanda peringatan tersebut selama informasi tersebut berasal dari resmi, namun masyarakat tidak perlu panik," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler