Batik Warisan Tradisi Leluhur Nusantara, Kini Ada Motif Unsur Virus Corona

4 Oktober 2020, 17:50 WIB
Ilustrasi Batik /Antara news

MANTRA SUKABUMI – Batik adalah pakaian yang memilki motif yang dipadukan dengan kekhususah budaya yang beragam di Indonesia.

Batik merupaka sebuah warisan tradisi leluhur nusantara, yang tetap eksis dari gernerasi ke generasi, hingga sekarang ini.

Corak atau motif yang digunakan, biasannya berkaitan dengan alam nusantara. Baik itu hewan atau tumbuhan, namun corak batik saat ini semakin berkembang.

Baca Juga: AC Milan Vs Spezia, Liga Italia Malam ini Cek Link Live Streaming GRATIS di RCTI+

Baca Juga: Arsenal Vs Sheffield United, Liga Inggris Malam ini Cek Link Live Streaming di Mola TV

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com, Penggiat difabel (tuna rungu) binaan Kampoeng Batik Palbatu di Jakarta Selatan menciptakan motif batik dengan unsur virus corona, edisi kain batik tersebut diberi nama 'Jakarta Terkini'.

Pendiri Kampoeng Batik Palbatu, Budi Dwi Hariyanto atau akrab disapa Hary, saat ditemui Sabtu di Rumah Batik Palbatu, menyebutkan kehadiran kain batik edisi Jakarta Terkini menceritakan tentang kondisi Jakarta saat ini yang dilanda COVID-19.

"Meski di dalam kondisi pandemi, kami (penggiat batik) tetap berkarya, menyiapkan teman-teman di Rumah Batik Palbatu membuat motif batik unsur corona sebagai hadiah peringatan Hari Batik tahun 2020," kata Budi.

Baca Juga: Ibadah Umrah Dibuka Kembali, Begini 3 Tahapan Aturannya yang Harus Diperhatikan

Budi menyebutkan ide pembuatan batik motif unsur corona karena situasi pandemi saat ini yang tengah dihadapi oleh kota-kota di dunia termasuk Kota Jakarta.

Proses pembuatan batik unsur corona tersebut melibatkan tiga orang penyandang disabilitas tuna rungu binaan Rumah Batik Palbatu. Satu orang bertugas menggambar motif di atas kain, dua orang mencanting gambar dengan lilin.

Total sudah ada 10 kain batik yang sudah digambar dan dicanting oleh pebatik tuna rungu (tuli) Rumah Batik Palbatu. Proses pembuatan berlangsung selama dua minggu, dan saat ini kain siap untuk proses pewarnaan.

"Idenya muncul beberapa bulan ini sejak pandemi melanda, momen hari batik saya dan teman-teman keluarkan beberapa seri terbaru yakni Jakarta Terkini, seri ini ada unsur motif corona," ujar Hary.

Baca Juga: Awas Jangan Dimakan! Hindari 4 Dampak Buruk Akibat Memakan Pepaya Berlebihan

Batik unsur motif corona tidak sekedar kain batik biasa, karena proses pembuatan dilakukan oleh orang-orang berkebutuhan khusus. Dari goresannya, teman-teman disabilitas Kampung Batik Palbatu ingin bercerita tentang kondisi pandemi yang melanda Jakarta, dengan warna-warna yang indah akan memberikan harapan di setiap kondisi.

Kain batik edisi Jakarta Terkini memuat gambar virus corona di antara ikon-ikon Jakarta seperti Monas, Istiqlal, menara BNI, tanjidor, ondel-ondel, dan lainnya.

Menurut Hary, batik adalah tentang seseorang berkomunikasi menyampaikan hal-hal apapun bisa lewat batik, bercerita saat ini ada corona, lewat kainlah pebatik bisa bercerita ke generasi berikutnya, bahwa Jakarta pernah di masa pandemi corona.

"Lewat motif ini saya ingin menyampaikan sesuatu, Jakarta dilanda corona, tapi bukan berarti kita putus harapan, semangat berkarya harus tetap kita bangun," kata Hary.

Hary yang juga pengajar batik untuk teman-teman tuna rungu binaan Rumah Batik Palbatu menggandeng murid-muridnya untuk membuat batik edisi Jakarta Terkini. Sehingga nilai batik tidak sekedar kain batik yang dilukis dengan malam dan diwarnai, tapi siapa orang terlibat dibalik produksi karya warisan dunia tersebut.

Baca Juga: Dibalik Rasanya yang Pahit Ternyata 3 Kandungan dalam Biji Mahoni, Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh

"Harapannya, orang-orang menghargai bahwa karya seni batik itu tidak cuma ngomong kain ataupun motifnya, tapi siapa yang berkarya di belakangnya. Bahwa ada keterlibatan teman-teman difabel, jadi nilai tambah terhadap kain ini," ujar Harry.

Rencana kain batik edisi Jakarta Terkini dengan unsur motif corona akan dipasarkan untuk masyarakat luas.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler