Ruhut Sebut Demokrat Akan Padam Pada Pemilu 2024, Ini Alasannya

12 Oktober 2020, 20:50 WIB
Ferdinand Hutahaean dan Agus Harimurti Yudhoyono Ketua Umum Partai Demokrat. /Instagram @ferdinand_hutahaean

MANTRA SUKABUMI - Partai Demokrat merupakan partai yang berdiri pada 9 September 2001 dan di sahkan pada 27 Agustus 2003.

Partai ini semakin dikenal masyarakat luas, karena saat itu Susilo Bambang Yudhoyono mencalonkan diri menjadi presiden melalui partai ini, dan kemenangannya selama 2 periode menjadi keunggulan tersendiri dibanding dengan Partai lainnya.

Namun, semakin banyaknya kedatangan Partai lain menjadi daya persaingan yang sengit, sehingga partai ini tergeser. Partai ini pun menjadi semakin terbelakangi.

Baca Juga: 20 Manfaat Buah Pala Untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Atasi Anemia Hingga Cegah Kanker

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Kabupaten Sukabumi Senin (12/10/2020), 11 Orang Positif, 5 Orang Diantaranya Nakes

Ruhut Sitompul selaku Mantan kader Partai Demokrat memperkirakan, Partai Demokrat akan melempem dan sulit lolos ke DPR pada Pemilu 2024.

Menurutnya, salah satunya yang melatar belakangi hal tersebut berdasarkan hasil survei suara Demokrat yang terus meresot.

"Partai Demokrat untuk masuk parlemen treshold 2024 sudah sangat susah, karena kita tahu kemunduranya," kata Ruhut seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Senin, 12 Oktober 2020.

Selain itu, Ruhut juga beralasan bahwa banyaknya orang-orang baru di tubuh partai berlambang mercy itu menjadi salah satu penyebab mundurnya citra Demokrat dimata publik.

"Sebenarnya di dalam Demokrat ini orang baru semua, nah orang baru-baru ini yang membuat Demokrat rusak dengan statement-statementnya, contohnya Andi Arief," kata Politikus PDI Perjuangan ini.

Baca Juga: Dalil Anjuran Jaga Pandangan dan Ancaman Bersentuhan Dengan Bukan Muhrim

Peryataan Ruhut ini berbeda dengan hasil survei yang dirilis Indikator Juli 2020 yang menunjukkan peningkatan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Partai Demokrat pada survei nasional.

Diketahui, dalam survei Indikator elektabilitas AHY dalam dua bulan terakhir naik menjadi 6,8 persen dari sebelumnya 4,8 persen. Ada peningkatan hampir 50 persen.

Sementara, elektabilitas Partai Demokrat meningkat menjadi 5,7 persen dari sebelumnya 3,6 persen atau meningkat hampir 60 persen.

Sejak dipimpin AHY pertengahan Maret 2020, partai yang didirikan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memang langsung tancap gas.

Ditambah lagi isu yang beredar akhir-akhir ini yang menyatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono merupakan seseorang yang menjadi dalang terjadinya aksi demonstrasi.

Hal ini juga menjadi faktor kerusakan citra baik partai Demokrat di mata masyarakat.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler