Pemimpin Senior al Qaeda al Masri Tewas Dibunuh Pasukan Keamanan Afganistan, Bagaimana Respon FBI?

25 Oktober 2020, 15:25 WIB
Pemimpin senior Al-Qaeda, Abu Muhsin Al-Masri tewas dibunuh Pasukan Keamanan Afghanistan.* /Twitter/@NDSAfghanistan/

MANTRA SUKABUMI - Salah satu Daftar Teroris Paling Dicari Biro Investigasi Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI) adalah pemimpin senior al Qaeda Abu Muhsin al-Masri.

Direktorat Keamanan Nasional Afganistan (NDS) melalui cuitan pada Twitter pada Sabtu malam menyampaikan jika pasukan keamanan Afganistan telah membunuh Abu Muhsin al-Masri.

Al-Masri, yang diyakini sebagai orang kedua di al Qaeda, tewas dalam operasi khusus di provinsi Ghazni.

Baca Juga: Setelah Gus Nur Ditangkap, Ferdinand Hutahaean Minta Refly Harun Diproses Hukum, Ada Apa?

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Al-Masri sendiri sebelumnya telah didakwa di Amerika Serikat karena telah memberikan dukungan material dan sumber daya kepada organisasi teroris asing, dan konspirasi untuk membunuh warga negara AS.

Namun FBI menolak untuk memberikan komentar. Menurut FBI, al-Masri, yang juga menggunakan nama Husam Abd-al-Ra'uf, merupakan warga negara Mesir.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada buoan lalu menyampaikan kurang dari 200 anggota al Qaeda tetap berada di Afganistan.

AS kini secara bertahap akan menarik pasukannya dari Afganistan setelah pada Februari lalu mencapai kesepakatan penting dengan Taliban.

Baca Juga: Kemnaker Pastikan 5 Rekening Ini Tidak Dapat Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2

Kesepakatan itu diatur untuk memastikan pasukan asing meninggalkan Afganistan pada Mei 2021 dengan imbalan jaminan kontraterorisme dari Taliban, yang setuju untuk merundingkan gencatan senjata permanen dan susunan pembagian kekuasaan dengan pemerintah Afganistan.

Pada pekan lalu, utusan khusus AS Zalmay Khalilzad mengatakan Taliban telah setuju untuk "mengatur kembali" komitmen mereka di bawah kesepakatan penarikan pasukan dan mengurangi jumlah korban di negara tersebut.**

Editor: Andriana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler