Jokowi: Jangan Tergesa-Gesa, Proses Imunisai Covid-19 Menjadi Perhatian Banyak Pihak

27 Oktober 2020, 12:40 WIB
Presiden Jokowi /Serangnews.com/Capture Youtube Setneg

MANTRA SUKABUMI - Pemerintah menunda rencana vaksinasi Covid-19 yang semula akan dimulai pada November 2020. Terakhir, Presiden Jokowi menyampaikan agar vaksin tidak tergesa-gesa diberikan kepada masyarakat.

Presiden ingin agar proses imunisasi Covid-19 dilakukan dengan standar kesehatan yang ketat lantaran hal ini menjadi perhatian banyak pihak. "Jangan tergesa-gesa mau vaksinasi sehingga kaidah saintifik dan kesehatan jadi nomor dua,"  kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Langkah Jokowi ini sangat beralasan, mengingat kelanjutan proses uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 hasil pengembangan Sinovac, Tiongkok yang dilakukan oleh PT Bio Farma di Bandung, masih butuh waktu untuk melihat hasil pantauan akhir. Dikutip mantrasukabumi.com dari akun IG @jokowi, pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Erdogan Seru Rakyat Turki untuk Boikot Merek Prancis di Tengah Meningkatnya Kebijakan Anti Islam

"Data terakhir menunjukan bahwa sampai dengan tanggal 23 Oktober 2020, 837 relawan masuk ke periode monitoring efikasi," ujar Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan saat dihubungi Antara, Selasa (27 Okt.).

Monitoring efikasi artinya, 837 relawan tersebut telah melalui dua kali tahap penyuntikan vaksin dan sekarang tinggal dipantau efektivitas dan keamanannya. Hasil yang diharapkan tentunya adalah semua relawan menghasilkan antibodi setelah vaksinasi sehingga muncul efek kebal terhadap virus corona dan tentunya tanpa efek samping.

Selain itu, Iwan juga menambahkan bahwa keseluruhan 1.620 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama dan 1.341 di antaranya sudah mendapatkan suntikan kedua. "Saat ini, uji klinis III vaksin COVID-19 masih berjalan sesuai rencana," katanya.

Head of Corporate Communication Bio Farma itu juga menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu tim dari Badan POM melaksanakan inspeksi ke dua Puskesmas sebagai tempat penyelenggaraan uji klinis vaksin Covid-19.

Dengan uji klinis vaksin yang masih berlanjut, sementara penularan Covid-19 terus terjadi, Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Karena, kunci utama memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah Gerakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Langkah itu lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif. "Kalau kita sudah patuh pada protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan orang lain untuk patuh pada protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Login e-form BRI Untuk Cek Data BLT Banpres BPUM BRI Rp2,4 Juta, Cukup Input NIK eKTP Saja

Wiku menunjukkan bahwa beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, dan masker bedah dapat menurunkan risiko penularan hingga 70%.

Yang paling utama, menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan risiko penularan sampai dengan 85%. **

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler