Tanggapi Habib yang Lawan Pemerintahan yang Sah, Ulama Lirboyo: Tetap Kita Cintai, jangan Digauli

20 November 2020, 11:00 WIB
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, KH. Athoillah Sholahuddin Anwar. /*/Tangkapan layar YouTube KBN Nusantara

MANTRA SUKABUMI - Saat ini maraknya penceramah atau pendakwah yang mengkritik pemerintah dan dianggap cenderung provokatif.

Sehingga banyak yang menganggap hal tersebut dapat memecah belah umat dan persatuan bangsa Indonesia.

Salah satu pondok pesantren terkemuka di Indonesia yakni Pondok Pesantren Lirboyo menanggapi hal tersebut dan memberikan imbauan kepada masyarakat.

 Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Sebut Hajatan Habib Rizieq Dibantu Pemprov DKI, FPI Dibantah Wagub, Ferdinand: Anies Baswedan Salah

Masyarakat umum terutama para alumni peantren di seluruh Indonesia diimbau agar selalu berhati-hati dalam menerima dan mendengarkan ceramah dari tokoh masyarakat atau pun pendakwah yang cenderung mengarah pada provokatif.

Sebagaimana disampaikan salah satu pengasuh pesantren tertua di Jawa Timur yakni KH. Athoillah Sholahuddin Anwar, melalui sebuah unggahan video yang telah beredar luas di media sosial.

Salah satunya seperti yang diunggah chanel YouTube KBN Nusantara pada Selasa 17 November 2020, yang memberi judul 'Habib Melawan Negara ?? Pesantren Lirboyo Keluarkan Fatwa Tegass!.

 Baca Juga: Intelektual Muhammadiyah Sebut Habib Rizieq Politisasi Agama, TGB: Bagus Karena Ada Nilai Agama

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Bocorkan Chat Anies Baswedan Terkait Acara Habib Rizieq

Dikutip mantrasukabumi.com dari Jurnalpresisi.com pada Jumat, 20 November 2020 bahwa telah dilakukan konfirmasi terkait kebenaran video tersebut melalui akun Instagram resmi Pesantren Lirboyo @pondoklirboyo.

"Kepada para santri dan alumni pesantern Lirboyo dan masyrakat umum, harus lebih berhati-hati menerima ceramah dan dakwah dari tokoh masyarakat yang akhir-akhir ini cenderung provokotif," himbau KH. Athoillah Sholahuddin Anwar dalam video yang diunggah di kanal YouTube KBN Nusantara itu.

Belau juga menjelaskan bahwa kita tidak boleh melakukan pemberontakan kepada Pemerintah yang resmi, dan juga kewajiban bagi kita sebagai umat Muslim untuk menghormati para Habib atau Habaib yang merupakan cucu Rasulullah SAW.

 Baca Juga: Pencairan Banpres BPUM UMKM Rp2,4 Juta Dilanjutkan Hingga 2021, Ini Syarat Umum dan Khususnya

Baca Juga: Joe Biden Tegur Donald Trump karena Kurangnya Kerja Sama dalam Vaksin COVID-19

"Tidak ada rumus dalam ajaran kita untuk berontak pada pemerintah yang resmi. Jika ada Para habaib yang seperti itu bagaikan istri kita yang sedang haid, tetap kita cintai tapi jangan digauli," Kata KH. Athoillah Sholahuddin Anwar.

Maksud dari ungkapan tersebut adalah Para Habaib yang seperti itu harus tetap kita cintai dan hormati karena mereka adalah Ahlu Bait Rasulullah.

Namun kita bisa berbeda sikap jika ajakannya tidak sesuai dengan tuntunan syariat.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Jurnalpresisi.Pikiran-Rakyat.com dengan judul Fatwa Ulama Lirboyo: Jika Ada Habib Melawan Pemerintahan yang Sah, Anggap Seperti Istri Sedang Haid.

Baca Juga: Sebut Hajatan Habib Rizieq Dibantu Pemprov DKI, FPI Dibantah Wagub, Ferdinand: Anies Baswedan Salah

KH. Athoillah Sholahuddin Anwar juga menambahkan bahwa para Habaib harus dihormati, akan tetapi kita juga harus memiliki pegangan syariat agar dapat menilai apakah mereka pantas untuk diikuti atau tidak.

"Terkait dengan para tokoh masyrakat terutama hababib, harus tetap menghormati beliau, namun untuk mengikuti kepada beliau kita punya pegangan syariat, apabila tidak sesuai syariat kita tidak perlu mengikuti beliau,"Jelas Athoillah Sholahuddin Anwar.

Ia juga mengibaratkan para ulama atau Habib yang memiliki perangai tidak sesuai Rasulullah SAW itu, seperti Al Qur'an yang rusak.

 Baca Juga: Viral Video Penurunan Spanduk Habib Rizieq, Fadli Zon dan DPP FPI Berikan Komentar Ini

Baca Juga: Tanggapi Fenomena Habib Rizieq Shihab, Jimly Asshidiqie: Pemerintah Jangan Gunakan Ideologi Perang

"Ada juga ulama sepuh yang mengibaratkan seperti Al Qur'an yang rusak, tidak bisa kita manfaatkan tapi juga tidak boleh kita injak, karena itu adalah mushaf Al Quran," ungkap Athoillah Sholahuddin Anwar. **(Indah Nurlaeli/Jurnal Presisi PRMN)

Editor: Encep Faiz

Sumber: Jurnal Presesi

Tags

Terkini

Terpopuler