MANTRA SUKABUMI – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria untuk secara publik membuka data dana penyelenggaraan Formula E.
Hal tersebut diungkapkan Ferdinand Huatahaean cuitan melalui akun Twitter miliknya, @FerdinandHaean3 yang diposting Rabu, 25 November 2020 malam.
Dalam cuitan tersebut, Ferdinand membagikan sebuah tautan berita yang berisi pernyataan Wagub DKI Ahmad Riza Patria yang memastikan bahwa commitment fee penyelenggaraan Formula E tidak hilang.
Baca Juga: Inilah Merchant Terbaru ShopeePay Beri Inspirasi Makan Selama WFH
Baca Juga: Mengejutkan, Buya Yahya Minta Presiden Jokowi Lakukan Ini untuk Habib Rizieq: Kami Yakin Anda Setuju
Ferdinand meminta agar Wagub DKI membuka data ke publik, serta menyertakan bukti pembayaran ke perusahaan penyelenggara dan bukti transfer dari transaksi tersebut.
“Pak Wagub yang terhormat, mohon dibuka saja datanya ke publik, bukti pembayaran ke perusahaan penyelenggara, ditransfer ke rekening siapa, di bank mana,” tulis Ferdinand.
Dirinya kemudian mengatakan, jika memang dana tersebut aman, maka pemerintah DKI Jakarta tidak usah takut membuka data.
“Kalau memang dana itu aman, harusnya Pemerintah DKI tak perlu takut membuka data itu. Ayo berani transparan?” tambahnya, seperti dikutip dari mantrasukabumi.com dari akun @FerdinandHaean3
Pak Wagub Yth, mohon dibuka sj datanya ke publik, bukti pembayaran ke perusahaan penyelenggara, ditransfer ke rekening siapa di bank mana. Kalau mmg dana itu aman, harusnya Pem DKI tak perlu takut membuka data itu. Ayo berani transparan?@aniesbaswedan https://t.co/QkJSN6X6ZP— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 25, 2020
Pada cuitan sebelumnya, mantan politisi Partai Demokrat tersebut mengaku dirinya lebih suka melihat penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2020, Ridwan Kamil Hadiahkan Rumah Murah Bersubsidi untuk Guru di Jawa Barat
“Saya politisi, maka saya lebih suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yang orang paling dekat @prabowo secara politik,” tulisnya.
Dirinya kemudian menyindir Novel Baswedan yang menurutnya diam tentang dana Formula E yang berjumlah ratusan milyar Rupiah, dan memilih fokus pada kasus suap ‘ecek-ecek’.
“Novel Baswedan memimpin timnya fokus pada korupsi ecek-ecek suap, tapi diam tentang fee E Formula ratusan milliar yg nyata-nyata raib tanpa hasil. Siapa yang diuntungkan secara politik?” tambah Ferdinand.
Saya politisi, mk sy lbh suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yg org paling dekat @prabowo secara politik.
Novel Baswedan memimpin timnya fokus pd korupsi ecek2 suap tp diam ttg fee e formula ratusan milliar yg nyata2 raib tanpa hasil.
Siapa yg diuntungkan secara politik?— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 25, 2020
Ferdinand Hutahaean juga menerbitkan sebuah cuitan yang berisi ucapan selamat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena telah menangkap Edhy Prabowo terkait dugaan korupsi benih lobster.
“Saya ucapkan selamat kepada @KPK_RI yang berhasil menangkap sosok besar (menteri) dengan korupsi ecek-ecek suap benih lobster,” tulisnya.
Baca Juga: Heboh, Beredar Video Habib Rizieq Minta Warga Pontianak Angkat Senjata Lawan Orang Dayak
Sy ucapkan selamat kpd @KPK_RI yg berhasil menangkap sosok besar (menteri) dgn korupsi ecek2 suap benih lobster.
Semoga KPK, bung Novel Baswedan jg memimpin timnya turun ke Pemprov DKI Jakarta memeriksa aliran uang fee E Formula Rp.560 M yg raib merugikan negara. Ini korupsi..!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 25, 2020
“Semoga KPK, bung Novel Baswedan juga memimpin timnya turun ke Pemprov DKI Jakarta memeriksa aliran uang fee E Formula Rp560 M yang raib merugikan negara. Ini korupsi!” tegasnya.**