MANTRA SUKABUMI - Muhammad Ainun Najib merupakan seorang tokoh budayawan yang tinggal di Jogjakarta dan biasa dipanggil dengan sapaan akrab Cak Nun.
Cak Nun mempunyai jamaah dari semua kalangan yang biasa disebut dengan Jamaah Maiyah. Cak Nun juga sering memanggil jamaahnya dengan kata ‘Arek Maiyah’. Sebab jamaah yang biasa mengikuti ceramah-ceramah Cak Nun merupakan kalangan dari para santri-santri muda atau para pemuda yang masih remaja.
Dalam hal ini, Cak Nun berpesan kepada Pemerintah dan Kepolisian untuk tidak mengikuti arus dengan menjelek-jelekan Islam. Tambahnya, Ia mengatakan sebelum dirinya akan marah-marah.
Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!
Baca Juga: Viral Video Wanita Ucapkan Takbir Saat Ditilang Polisi, Budiman Sudjatmiko Beri Tanggapan Menohok
Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Masyarakat Maiyah pada Kamis, 26 November 2020, Cak Nun menyampaikan jangan sampai pemerintah mencurigai adanya Islam radikal.
Dalam unggahan channel You Tube Masyarakat Maiyah pada 8 Desember 2019, Budayawan Indonesia itu juga menyampaikan bahwa Islam menyumbang rasa syukur karena mereka semua menghayati nilai-nilai dari Allah dan dari Islam.
Cak Nun Juga menjelaskan bahwa Islam itu mengajarakan rasa syukur dan rasa syukur tersebut tidak ada di luar agama Islam. Tambahnya, Ia mengatakan kalau ayat tentang syukur sudah jelas dalam islam,
“karena islam menyumbang rasa syukur, itu adalah karena mereka semua, menghayati nilai-nilai dari allah dari islam, islam itu yang mengajarkan rasa syukur dan rasa syukur itu tidak ada di luar islam, itu ayatnya jelas dalam Islam, dunia ini seharusnya rusuh terus sedunia, tapi karena orang Islam itu pandai bersyukur maka dunia ini menjadi aman,” ujar Cak Nun saat berceramah menggunakan bahasa Jawa.