MANTRA SUKABUMI - Ekonom Rizal Ramli selama ini dikenal dengan kritikannya kepada pemerintah, terlebih terkait ekonomi.
Karena itu, selain presiden, para menteri yang mengurusi ekonomi selama ini tak lepas dari kritik Rizal Ramli, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI).
Namun, tanpa diduga kali ini Rizal Ramli memuji Sri Mulyani Indrawati terkait pertumbuhan ekonomi yang harus di capai Indonesia.
Baca Juga: Mengejutkan, Begini Respon Ferdinand dengan Susunan Pengurus MUI Baru
Baca Juga: Dikenal Kontra dengan Habib Rizieq, Ferdinand Tiba-tiba Doakan Habib Rizieq, Ini Isinya
Rizal Ramli menyebut kali ini Sri Mulyani Indrawati (SMI) benar untuk mencapai negara maju, Indonesia butuh pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun.
"Kali ini SMI benar, butuh pertumbuhan 8 % per tahun sampai 2045, agar RI jadi negara maju," tulis Rizal Ramli di akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Jumat, 27 November 2020.
Namun, bukan Rizal Ramli namanya jika tanpa ada kritikan. Ia mengkritik selama ini pertumbuhan ekonomi selalu dibawah 6 persen.
Kali ini SMI benar, butuh pertumbuhwn 8 % per tahun sampai 2045, agar RI jadi negara maju. Tapi kinerja selama ini selalu dibawah 6% krn rumusnya hanya ngutang & naikkan harga. Strategi yg gagal ! Forward: Sri Mulyani sebut butuh pertumbuhan ekonomi 8%. https://t.co/gcqpONdvou— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) November 27, 2020
Baca Juga: Mengejutkan, Ferdinand Minta Mantan Panglima TNI Ini Jangan Pecah Belah TNI, Ada Apa?
Baca Juga: Fahri Hamzah Buat Pernyataan Mengejutkan Terkait Penangkapan Edhy Prabowo
Rizal Ramli juga menegaskan jika strategi yang dilakukan merupakan strategi gagal, karena hanya ngutang dan menaikkan harga.
"Tapi kinerja selama ini selalu dibawah 6% krn rumusnya hanya ngutang & naikkan harga. Strategi yg gagal ! Forward: Sri Mulyani sebut butuh pertumbuhan ekonomi 8%," pungkasnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani dalam acara seminar bertema Indonesia Emas 2045: Lulus dari Middle Income Trap, mengatakan bahwa untuk mencapai negara maju, Indonesia bisa belajar dari negara lain yang memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.**