Ferdinand Hutahaean Sebut Ada Benturan Ideologi pada Baliho Habib Rizieq Shihab

- 27 November 2020, 20:43 WIB
Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean. /Jurnal Presisi//instagram@ferdinandhutahaean/

MANTRA SUKABUMI – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kembali mengemukakan pendapatnya soal peristiwa pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab, selaku Imam Besar organisasi Front Pembela Islam oleh TNI.

Ferdinand Hutahaean menyampaikan hal tersebut melalui unggahan video di akun Twitter @FerdinandHaean3, yang diposting pada Jumat, 27 November 2020.

Menurutnya tindakan TNI dalam peristiwa pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab telah tepat, karena baliho-baliho tersebut membuat wilayah DKI Jakarta nampak tidak teratur.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Terbukti Puluhan Warga Petamburan Positif COVID-19, Habib Rizieq Menghilang dari Publik

"Kali ini saya ingin bicara tentang apa yang telah dilakukan oleh TNI, dilakukan oleh Pangdam Jaya, melakukan penertiban baliho-baliho yang selama ini buat Jakarta tidak teratur," ujar Ferdinand, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Jumat, 27 November 2020.

Ia juga mengatakan, banyak ahli hukum tata negara yang mengatakan bahwa menurutnya telah membangun opini bahwa pencopotan baliho yang dilakukan oleh TNI adalah berlebihan.

"Banyak pakar, ahli yang menyebut dirinya pakar hukum tata negara, ahli hukum tata negara segala macam. Saya lihat belakangan ini membangun opini seolah-olah yang dilakukan TNI, yang dilakukan Pangdam Jaya ini berlebihan, bahwa ini pekerjaan Satpol-PP, tak perlu TNI turun, begitulah opini yang mereka bangun," lanjutnya.

Baca Juga: Massa Peringati Ulang Tahun Papua Merdeka, Polisi: Tangkap 7 Terduga Provokator

Ferdinand Hutahaean menyebut tindakan TNI melakukan penertiban baliho adalah tindakan yang tepat.

Kemudian, Ferdinand Hutahaean mengatakan kepada pihak yang menyatakan bahwa anggapan tindakan TNI berlebihan, untuk melihat substansi isi balihonya dari segi kalimatnya.

Dirinya juga meminta untuk melihat organisasi-organisasi yang dinaungi oleh kelompok tersebut. Lalu, visi dan misi organisasi tersebut.

Baca Juga: MUI Sebut Penyambutan Habib Rizieq oleh Jutaan Umat Aman, Dunia Juga Tahu

Selanjutnya, Ferdinand Hutahaean menyatakan kepada pihak yang memiliki anggapan bahwa TNI bertindak secara berlebihan, untuk melihat cara ceramah dan pernyataan-pertanyaan yang disampaikan oleh Habib Rizieq Shihab.

"Pertama lihat substansi balihonya, apa kalimatnya. Kedua lihat organisasi yang yang bernaung di dalam kelompok ini. Ketiga, lihat visi-misi mereka, Keempat, perhatikan cara ceramah Rizieq Shihab, pernyataan-pernyataannya belakangan ini, apa? Disitulah letaknya," tegas Ferdinand.

Ferdinand kemudian menerangkan bahwa dalam kasus baliho-baliho Habib Rizieq Shihab ada benturan ideologi, antara Pancasila dan non-Pancasila.

Baca Juga: Presiden Prancis Akui Sangat Terkejut atas Insiden Pemukulan Polisi Paris Terhadap Pria Kulit Hitam

"Saya melihat ada benturan ideologi antara Pancasila dan non-Pancasila. Ketika sudah bicara ideologi kebangsaan, ideologi negara, maka ini sudah tugas TNI," ujarnya.

Menurutnya, ideologi negara hanya diatur satu konstitusi yaitu Pancasila. Dirinya menegaskan, ketika ideologi negara sudah diganggu maka kewajiban TNI untuk turun tangan.

Baca Juga: Gegara OTT Edhy Prabowo, Ini Reaksi yang Ditunjukan oleh Istana

Menjelang akhir video tersebut, Ferdinand Hutahaean juga mengajak followers-nya untuk mendukung TNI dan Pangdam Jaya.**

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x