Kisruh Papua, Rektor Universitas Ibnu Chaldun: Semoga Papua Tetap dalam NKRI

- 28 November 2020, 16:30 WIB
Massa melempari anggota kepolisian saat aksi unjuk rasa di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat 27 November 2020.
Massa melempari anggota kepolisian saat aksi unjuk rasa di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat 27 November 2020. /OLHA MULALINDA/ANTARA FOTO

MANTRA SUKABUMI - Papua kembali memanas setelah sejumlah orang membentangkan spanduk bahkan mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengaku prihatin dengan kondisi Papua saat ini.

Ia juga mengaku khawatir jika Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden dilantik pada Januari 2021, isu Papua akan lebih berat.

Baca Juga: Cek Fakta: Tommy Soeharto Ancam yang Berani Ganggu FPI Akan Berhadapan dengan Keluarga Cendana

Baca Juga: Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Mantan Ketua MPR: Harusnya Pasukan Khusus Fokus Kesana

Hal itu disampaikan Musni Umar melalui akun Twitter miliknya. Ia berharap Papua tetap berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Sy prihatin keadaan di Papua. Semoga Papua tetap dalam NKRI. Saya prediksi setelah Biden dilantik jadi Presiden AS Januari 2021 persoalan Papua mungkin lebih berat dihadapi," tulis Musni melalui akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Sabtu, 28 November 2020.

Hal itu lanjut Musni, karena Partai Demokrat Amerika Serikat bisa masuk ke Papua menggunakan isu demokratisasi bahkan Hak Asasi Manusia (HAM).

 Baca Juga: DKI Jakarta Dapat Penghargaan, Ferdinand ke Geisz: Hei Botak, Jangan Lu Kaburkan Isu Penting

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah