Pemerintah Harus Tegas Kepada Habib Rizieq Shihab, Ferdinand: Masa Negara Dipermainkan Satu Orang?

- 29 November 2020, 07:39 WIB
Pemerintah Harus Tegas Kepada Habib Rizieq Shihab, Ferdinand: Masa Negara Dipermainkan Satu Orang?
Pemerintah Harus Tegas Kepada Habib Rizieq Shihab, Ferdinand: Masa Negara Dipermainkan Satu Orang? /Dok. Hallo Bogor

 

MANTRA SUKABUMI – Politikus sekaligus pengamat keamanan negara, Ferdinand Hutahaean menanggapi kabar terkait Habib Rizieq Shihab tolak swab test.

Mantan politikus Partai Demokrat tersebut mengatakan melalui akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 28 November 2020, Ia mengatakan bahwa pemerintah harus tegas kepada Imam Besar Organisasi Front Pembela Islam tersebut.

Selanjutnya, Ferdinand Hutahaean menyindir pemerintah dengan mengatakan masa negara harus dipermainkan oleh satu orang. Tambahnya, Ia mengatakan tidak boleh dong.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Semakin Ruwet, Tutupi Hasil Swab Habib Rizieq, Satgas Covid-19 Laporkan Dirut dan Manjemen RS UMMI

“Saya pikir pemerintah harus tegas kepada Rizieq Shihab. Masa negara harus dipermainkan oleh satu orang? Tidak boleh dong,” tulis Ferdinand Hutahaean, Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Minggu, 29 November 2020.

Untuk diketahui, bahwa Habib Rizieq Shihab mendadak mengirim surat untuk Walikota Bogor, Bima Arya. Dalam surat tersebut berisi pernyataan Habib Rizieq Shihab terkait swab test.

Bima Arya menjelaskan bahwa dirinya menerima surat dari Habib Rizieq Shihab terkait pernyataan yang ditandatanganinya, bahwa Habib Rizieq Shihab mengatakan dirinya tidak mengizinkan hasil swab test untuk diketahui oleh pemerintah kota.

"Saya menerima surat pernyataan yang ditandatangani oleh Habib Rizieq. Yang mengatakan bahwa beliau tidak mengizinkan hasil swab tes-nya untuk diketahui oleh pemerintah kota," ujar Bima Arya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah