Polisi Selidiki Video Viral Adzan, Orang yang Pertama Kali Ucapkan Hayya Alal Jihad Sudah Ditangkap

- 2 Desember 2020, 06:28 WIB
Polisi Selidiki Video Viral Adzan, Orang yang Pertama Kali Ucapkan Hayya Alal Jihad Sudah Ditangkap
Polisi Selidiki Video Viral Adzan, Orang yang Pertama Kali Ucapkan Hayya Alal Jihad Sudah Ditangkap /@HusinShihab

MANTRA SUKABUMI - Jagat raya dan warganet dibuat heboh lantunan adzan yang diketahui dikumandangkan dibeberapa tempat.

Namun terdapat sedikit keanehan, pasalnya adzan tersebut dikumandangkan bukan untuk panggilan sholat, namun panggilan untuk jihad, yakni dengan menambahkan kalimat hayya alal jihad pada lafadz adzan tersebut.

Karena dinilai membuat gaduh di masyarakat, saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan video viral adzan yang diselipkan kalimat hayya alal jihad tersebut.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari ini 2 Desember 2020, Jangan Lewatkan Sinetron Ikatan Cinta

"Untuk saat ini video itu (mengubah lafaz azan) masih kita selidiki," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Selasa, 1 Desember 2020, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari PMJNews pada Rabu, 2 Desember 2020.

Brigjen Awi menambahkan, polisi juga tengah melacak lokasi video yang viral itu masih dalam penyelidikan oleh pihaknya.

“Sama (lokasinya) kita juga masih telusuri untuk lokasinya,” ucap Awi.

Namun tidak banyak yang tahu, orang yang pertama kali mengucapkan kalimah hayya alal jihad malah sudah ditangkap oleh pemerintah Saudi Arabia.

Hal ini sebagai mana di ungkapkan oleh Gus Nadirsyah Hosen atau yang kerap dipanggil Gus Nadir dalam cuitannya yang diunggah pada Selasa, 1 Desember 2020.

"Yang pertama kali bilang “hayya alal jihad” malah ditangkap oleh pemerintah Saudi Arabia. Gimana? Gimana?", tulis Gus Nadir seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun twitter @na_dir pada Selasa, 1 Desember 2020.

Lebih jelasnya Gus Nadir me-Retwitt akun @hhsahal yang menyebutkan tokoh yang pertama kali mempopulerkan kalimat hayya alal jihad.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Rabu 2 Desember 2020, Ada Sinopsis Ikatan Cinta yang Tak Boleh Anda Lewat

Kalimat tersebut tidak didapatkan dalam sumber utama agama Islam. Melainkan hanya nama atau judul sebuah buku yang ditulis oleh Salman al-Audah ulama garis keras asal Saudi Arabia.

Pada saat terjadi Perang Teluk, ia menentang kebijakan pemerintah Saudi yang mendatangkan pasukan Amerika untuk melawan Irak yang hendak menguasai kembali Kuwait.

Dia juga mempertanyakan fatwa Bin Baz yang mendukung langkah kerajaan Saudi. Akibatnya dia ditangkap, ditahan tanpa melalui proses pengadilan.

Pantas saja dia ditangkap, karena memang hal tersebut dinilai tidak pas, menyerukan jihad untuk menyerang pemerintah sah.

Di Indonesia beberapa hari ini kalimat itupu menggema di sebahagian tempat, namun keadaan Indonesia dalam kondisi aman, oleh karenanya itu dinilai tidak layak, apalagi dalam sebahagian video adzan tersebut ada yang sambil membawa senjata tajam, pertanyaannya mau jihad melawan siapa?

Baca Juga: Habieb Rizieq dan Hanif Alatas Tidak Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya: Beliau Tidak Mangkir

Terkait hal ini Habib Novel bin Jindan memberikan pandangan bahwa Jihad itu berjuan untuk meninggikan kalimat Allah, untuk mengangkat citra islam.

"Berjihad adalah yang berjuang untuk menjadikan kalimat Allah tinggi untuk mengangkat kalimat Allah untuk memuliakan Islam untuk mengagungkan Islam untuk mengangkat citra Islam", katanya seperti dilihat mantrasukabumi.com dari akun Youtube CKD MAJALENGKA pada Selasa, 1 Desember 2020.

Habib Jindan juga menegaskan bahwa berkelahi, saling bunuh antar muslim, saling caci maki itu bukan jihad namanya, tapi rame-rame berbuat jahat.

"Jika saling berkelahi dia bilang itu jihad, muslim dengan muslim saling bunuh, saling tembak saling sembelih, saling mencaci juga adalah jihad fisabilillah, ancurin rumah muslim lain juga dikatakan jihad, jihad jihad giman, itu bukan jihad tapi rame jahat-jahat", lanjut Habib Jindan.

"Kalau begitu dia melakukan tindakan yang ujung-ujungnya merusak citra Islam, nanti orang lain akan berfikir Islam kok merusak Islam, akhirnya membuat orang jadi anti ama Islam, kamu ngomongnya bela Allah, bela Islam tapi malah merugikan Islam dan menghancurkan Islam dan itu terbukti dari perjuangannya kebanyakan yang disasar yang diserang adalah orang Islam", tegas Habib Jindan.

Selain Habib Jindan, beberapa Habib lain juga turut berkomentar, diantaranya Habib Husin Alwi Shihab dan Habib Novel Alaydrus. Mereka ikut memberikan tanggapan terkait video adzan hayya alal jihad tersebut.

Salah satu pihak yang menanggapi hal tersebut adalah Habib Husin Alwi Shihab. Ia berharap pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum dalam video tersebut, yang telah merubah lafadh adzan hayya alal jihad.

Baca Juga: Simak, Inilah 4 Cara Atasi Jantung Selalu Berdebar setelah Minum Kopi

"Semoga pengurus @MUIPusat yang baru langsung ambil tindakan tegas terhadap oknum yang sudah merubah lafadh adzan jadi hayya alal jihad," katanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Husin Alwi pada akun Twitter miliknya @HusinShihab pada Senin, 30 November 2020 petang.

Tambahnya, ia menduga adzan hayya alal jihad adalah penistaan terhadap agama Islam, dengan cara memelintir hadits dan riwayat mengenai adzan.

Ia pun meminta kepada Divisi Humas Polri dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) untuk segera menyelidiki adzan hayya alal jihad tersebut.

"Dugaan saya ini penistaan terhadap agama Islam dengan memelintir hadits dan riwayat mengenai adzan. Mohon atensi @CCICPolri @DivHumas_Polri supaya gercep tangkap pelakunya," tegasnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @HusinShihab pada Rabu, 2 Desember 2020.

Baca Juga: Hari Ini Reuni 212 Akan Dilaksanakan, Berikut Ini 100 Ulama dan Tokoh yang Akan Hadir

Sementara itu, masih dari kalangan Habaib, Habib Novel Alaydrus mengaku adzan hayya alal jihad tersebut aneh, karena menurutnya belum pernah ia temui seumur hidupnya.

"Saya mendapat pertanyaan di WhatsApp tentang video yang beredar di jejaring sosial video yang memang aneh juga seumur hidup saya belum pernah lihat ada orang azan kok kayak gitu," kata Habib Novel.

Pengasuh Majelis Ar-Raudhah juga menilai bahwa azan tersebut bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW bahkan juga bertentangan dengan ajaran para Habaib.

"Kok seruan untuk salat diganti turun untuk jihad sesuatu yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, bertentangan dengan alawiyin ajarannya para habaib maupun para Kyai", lanjutnya, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Habib Novel Alaydrus pada Rabu, 2 Desember 2020.

"Ini tidak sesuai dengan hadits al muslimu Man salimal muslimuna Min lisani Wahyadihi, artinya: seorang muslim adalah dia yang umat Islam selamat dari gangguan lisan dan tangannya", tambahnya

Habib Novel menyarankan dan memberikan himbauan untuk seluruh umat muslim untuk tidak terprovokasi.

"Karena itu, abaikan saja jangan terprovokasi ajakan-ajakan yang begini nih yang gak mutu ini nggak usah didengarkan", katanya.

Habib Novel juga mengajak untuk saling menghormati dan mencintai.

"Kita harapkan tali persaudaraan persatuan dan persaudaraan, kita sebarkan kasih sayang, kita saling menghormati dan saling mencintai", ujarnya.

Selanjutnya Habib Novel menegaskan kembali agar umat muslim Indonesia tidak terprovokasi.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Rabu 2 Desember 2020 Ada Liga Champions, FTV, Anak Band, Samudra Cinta

"Jangan mau terprovokasi oleh siapapun dengan alasan apapun, karena di negara kesatuan Republik Indonesia ini Alhamdulillah kita bisa hidup beragama semua umat beragama hidup dengan damai saling menghargai penuh toleransi dan khususnya umat Islam bisa melaksanakan salat di mana pun bahkan di rest area disediakan musholla tempat untuk untuk salat dan negara kita umat Islam terbesar di dunia islam terbesar di dunia", tegas Habib Novel.

Diakhir video Habib Novel mengajak umat untuk menjaga kedamaian, persatuan dan pupuk rasa cinta sesama anak bangsa.

"Mari bersama-sama kita jaga kedamaian negeri ini, kita jaga persatuan negeri ini, mari kita pupuk rasa saling mencintai sesama anak bangsa sehingga bangsa kita menjadi bangsa yang semakin besar dan bangsa yang semakin makmur", katanya.

Sebagai penutup Habib Novel menyuruh agar pesan yang beliau berikan disampaikan pada hal layak luas, agar semakin luas manfaatnya.

"Dan sampaikan pesan ini kepada yang lain Insyaallah manfaat", pungkasnya menutup pembicaraan.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah