Network
MANTRA SUKABUMI – Forum Satu Bangsa mendesak pemerintah melakukan operasi diplomasi internasional secara simultan.
Hal tersebut terkait dengan adanya tuntutan dan provokasi kemerdekaan Papua yang datang dari dalam dan luar negeri.
Untuk diketahui bahwa sebelumnya Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP), mendeklarasikan pemerintahan sementara pada Selasa, 1 Desember 2020 yang mendominasi Benny Wenda sebagai presiden.
Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit
Baca Juga: Cek Fakta: Menko Polhukam Mahfud MD Jadi Korban Pemecatan Presiden Jokowi, Ini Faktanya
Heri Haryanto Azumi selaku Ketua Umum Forum Satu Bangsa mengatakan bahwa pemerintah harus melakukan operasi diplomasi internasional secara simultan.
Sebelumnya Heri Haryanto menjelaskan bahwa proses pembangunan di Papua telah dilakukan secara terus-menerus.
"Disamping proses pembangunan Papua yang dilakukan secara terus-menerus, pemerintah juga harus melakukan operasi diplomasi internasional secara stimulan," ujar Heri Haryanto, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews pada Sabtu, 5 Desember 2020,
Lebih lanjut, ketua umum forum satu bangsa tersebut mengatakan bahwa pemerintah harus mendorong Indonesia diaspora di berbagai belahan dunia sebagai ujung tombak people diplomacy.
Menurutnya, peran tokoh-tokoh agama di Papua juga dapat diperkuat untuk membantu peningkatan kecintaan terhadap tanah air Indonesia. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa pemerintah juga harus memberikan perlindungan terhadap umat beragama, agar dapat menjadi pesan perdamaian yang adil dan abadi di tanah Papua.
Baca Juga: Selalu Ada Drama Habib Rizieq Shihab, Secara Mengejutkan Haikal Hassan Jawab Sepakat
"Indonesia diaspora di berbagai belahan dunia dapat didorong sebagai ujung tombak people diplomacy selain pelajar-pelajar Indonesia di berbagai kampus di seluruh dunia." ujarnya.
Selanjutnya, Forum Satu Bangsa juga mendesak pemerintah untuk segera mengatasi problem kesenjangan ekonomi yang terjadi antara Papua dan Indonesia lainnya.
“Memang perlu disadari bahwa problem kesenjangan ekonomi harus segera diselesaikan secara terintegrasi. Hubungan sosial masyarakat Papua dengan masyarakat Indonesia secara umum harus ditingkatkan, tidak melulu melalui pendekatan ekonomi dan keagamaan tetapi melalui diplomasi budaya,"pungkas Heri Haryanto Azumi.**
