Baca Juga: Mengejutkan, Najwa Shihab Sebut Drama dalam Urusan Habib Rizieq, Sekretaris HRS Center Jawab Ini
Menurut Mustofa, dirinya belum mendengar respon orang-orang yang biasa berteriak kencang terkait NKRI.
Dirinya bahkan menyebut beberapa akun yang biasa selalu teriak NKRI harga mati, mulai dari Denny Siregar klhingga Eko Kuntadi.
"Nunggu Netijen2 yg suka teriak NKRI harga mati. Mendidih gak menonton video ini? Apa yg akan mereka teriakkan? Hingga kini, saya sama sekali gak denger respon mereka. Ayo @eko_kuntadhi @yusuf_dumdum @dennysiregar7 @PartaiSocmed @digeeembokFC @psi_id mana suaramu?," tulis Mustofa dikutip dari akun Twitter miliknya pada Sabtu, 5 Desember 2020.
Nunggu Netijen2 yg suka teriak NKRI harga mati. Mendidih gak menonton video ini? Apa yg akan mereka teriakkan?
Hingga kini, saya sama sekali gak denger respon mereka. Ayo @eko_kuntadhi @yusuf_dumdum @Dennysiregar7 @PartaiSocmed @digeeembokFC @psi_id mana suaramu? https://t.co/Z2eewRrlHy— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@TofaTofa_id) December 5, 2020
Bahkan dalam cuitan sebelumnya Mustofa meminta masyarakat untuk waspada dengan dukungan mahasiswa Kristen terhadap Papua Merdeka.
Baca Juga: Sekretaris Habib Rizieq Shihab Center dan Jubir PA 212 Berduka Cita Wafatnya 4 Tokoh Ini
Baca Juga: Selalu Ada Drama Habib Rizieq Shihab, Secara Mengejutkan Haikal Hassan Jawab Sepakat
Ia mengungkapkan, dirinya merasa ada upaya adu domba antar kelompok di NKRI ini, sebab menurutnya, tidak mungkin mahasiswa NKRI mendukung Papua Merdeka
"Saya kok merasa ada adudomba antar kelompok di NKRI ya. Mana mungkin mahasiswa NKRI dukung Papua Merdeka. Pasti ini adudomba. Mungkin otaknya OPM. Waspadalah..waspadalah. Ini tweet serius banget. Bukan sindiran. Percayalah!!!!," tulis Mustofa juga.
Saya kok merasa ada adudomba antar kelompok di NKRI ya. Mana mungkin mahasiswa NKRI dukung Papua Merdeka. Pasti ini adudomba. Mungkin otaknya OPM. Waspadalah..waspadalah. Ini tweet serius banget. Bukan sindiran. Percayalah!!!! ???? https://t.co/DyN9toxsat— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@TofaTofa_id) December 5, 2020
Sebelumnya beredar sebuah video dalam acara Kongres XXXVII GMKI yang meminta pemerintah pusat memberikan hak penentuan nasib orang Papua.**