MANTRA SUKABUMI – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief sampaikan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Andi Arief menyarankan agar Presiden Jokowi untuk belajar dan memahami sosiologi masyarakat.
“Presiden itu harus belajar dan mengerti sosiologi masyarakat. Bukan hanya mengerti bisnis. Mengerti bisnis itu hanya untung rugi dan. Mengerti sosiologi itu keseimbangan,” tulis Andi Arief.
Anak buah SBY di partai Demokrat itu mengungkap dan membandingkan pemerintahan Jokowi dengan masa rezim orde baru.
Baca Juga: Promo Peak Day 12.12, ShopeePay Menawarkan 9x Promo dalam Sehari dan Beragam Pilihan Merchant
Baca Juga: Mengejutkan, Ini Jawaban Hotman Paris Hutapea Saat Diminta Bantu Habib Rizieq Shihab
Pemerintah orde baru memburu orang-orang yang kritis. Namun, rezimnya menjaga permusuhan horisontal. Namun saat ini justru yang terjadi keduanya.
“Dulu Pak Harto memburu oposisi tapi menghindari permusuhan horisontal antar masyarakat. Saat ini terjadi kedua-keduanya,” tulis Andi Arief, dikutip mantrasukabumi.com dari cuitnya dalam akun Twitter @Andiarief_, dilihat, Minggu, 13 Desember 2020.
“Jutaan orang marah, semoga kemarahan itu hanya di hati. Politik berbasis dendam, sungguh tidak menarik,” sambung Andi Arief.
Presiden itu harus belajar dan mengerti sosiologi masyarakat. Bukan hanya mengerti bisnis. Mengerti bisnis itu hanya untung rugi dan. Mengerti sosiologi itu keseimbangan.— andi arief (@Andiarief__) December 13, 2020
Diketahui sebelumnya, Kepala Negara ikut merespons soal tewasnya pengawal Habib Rizieq Shihab dalam baku tembak dengan polisi di Tol Cikampek, Senin lalu.