Mahasiswa UIN Wali Songo Sabet Penghargaan Internasional, dalam Ajang Indonesia Inventor Day 2020

- 21 Desember 2020, 17:51 WIB
Mahasiswa UIN Wali Songo Semarang raih penghargaan Internasional dalam Ajang Indonesia Inventor Day 2020.
Mahasiswa UIN Wali Songo Semarang raih penghargaan Internasional dalam Ajang Indonesia Inventor Day 2020. /Kemenag.go.id

MANTRA SUKABUMI – Universitas Islam Negeri merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dibawah naungan Kementerian Agama yang notabene berbasis keislaman. Mahasiswa UIN mampu bersanding dan berkompetisi dengan mahasiswa yang lainnya dikancah perhelatan Internasional.

Hal ini dibuktikan dengan di raihnya medali perak oleh Tim Inovator muda Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang dalam ajang Indonesia Inventor Day Tahun 2020 untuk kategori Word Invention and Tekhnologi Expo (WINTEX). Yang dilaksanakan mulai tanggal 27-29 Nopember 2020, karena pandemi ajang ini diselenggarakan secara daring.

Tim UIN Walisongo dalam ajang ini menampilkan inovasi berbasis artificial intelligence berupa aplikasi pendeteksi dini penyakit kusta. Aplikasi ini diberi nama Periksa. Aplikasi ini dikembangkan empat mahasiswa pendidikan, yaitu: A. Farid Rohmatulloh (Biologi), Agung Dwi Saputro (Fisika), Agus Suprapto (Bahasa Inggris), dan Afrizal Dwi Ananto (Biologi).

Baca Juga: Ini Aplikasi untuk Mengetahui Kepersertaan BST yang Disalurkan Oleh Kemensos

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Rp1 Cetak Rekor Baru, Lebih dari 100.000 Voucher Terjual pada 12 Menit Pertama

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari laman Kemenag.go.id, Ide penciptaan aplikasi ini muncul atas keprihatinan kami pada Indonesia yang menjadi penyumbang penderita kusta terbanyak ke tiga di dunia,” tutur Farid Rohmatulloh yang juga ketua tim pengembang aplikasi ini di Semarang, Minggu, 20 Desember 2020.

Indonesia Inventors Day 2020 diikuti oleh tidak kurang dari 2.200 peserta, 345 tim. Mereka berasal dari Malaysia, Thailand, Fhilipina, Polandia, Vietnam, Jordania, Taiwan, Sri Lanka, Macao, Hongkong, Ukraina, Turki, Swedia, Amerika, dan Indonesia.

Farid mengatakan, pengembangan aplikasi tersebut dilakukan sebagai langkah cepat proses deteksi dini penyakit kusta. “Aplikasi Periksa ini di buat dengan memanfaatkan machine learning yang akan mengelola dan mencocokan gambar/foto dari bagian kulit yang terindikasi penyakit kusta dengan gambar/foto kusta yang asli,” tuturnya.

Baca Juga: PTK Penerima BSU Kemendikbud Rp1,8 Juta Harus Aktifkan Rekening, Paling Lambat Sampai 30 Juni 2021

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah