MANTRA SUKABUMI - Mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. A.M. Hendropriyono, menyatakan dengan tegas bahwa kita tidak boleh mabuk agama.
Penilaian tersebut Jenderal (Purn) Hendropriyono nyatakan, ketika dirinya bicara di Karni Ilyas Club beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Mantan Kepala BIN melalui akun twitter miliknya pada Sabtu, 26 Desember 2020.
Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals untuk Sambut Momen Akhir Tahun di Era New Normal Jadi Bermakna
Baca Juga: Gus Baha: Tidur Saja Ibadah, karena Tidur Merupakan Salah Satu Kiat untuk Tinggalkan Maksiat
"Banyak yang menyalahpahami pernyataan saya bahwa kita tidak boleh mabuk agama saat saya bicara di Karni Ilyas Club beberapa waktu yang laku. Berikut saya jelaskan "mabuk agama" yang saya maksudkan", cuit A.M. Hendropriyono seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @edo751945 pada Sabtu, 26 Desember 2020.
"Mabuk itu artinya tidak sadar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) salah satu arti mabuk adalah berbuat di luar kesadaran. Mabuk beragama dapat diartikan beragama tapi tak menyadari makna beragama, tulis A.M. Hendropriyono menjelaskan.
Lebih lanjut A.M. Hendropriyono pun menjelaskan akar dari masalah radikalisme adalah masyarakat yang mabuk agama.