Tanggapi Mardani Ali Sera, Ferdinand: Bukan Demokrasinya yang Sakit, Tapi Ormasnya

- 1 Januari 2021, 08:15 WIB
Ferdinand H
Ferdinand H /.*/Instagram.com/@ferdinand_hutahaean

MANTRA SUKABUMI - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi pendapat politisi PKS Mardani Ali Sera.

Dalam sebuah tayangan video, Mardani menyatakan jika banyak ormas yang dibubarkan, ini bisa menandakan demokrasi sedang sakit.

Menurut Ferdinand, bukam demokrasinya yang sakit, namun ormasnya lah yang sebenarnya sakit karena tidak mengikuti aturan dan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Disebut Hina Dirinya, Natalius Pigai: Untuk Kakandaku, Kami Kirimkan Salam

Baca Juga: Mantan Menteri Kehakiman Muladi Tidak Bisa Dimakamkan di TMP Kalibata, Ini Alasannya

"Bkn demokrasinya yg sakit, tp ormasnya yg sakit karena tidak mengikuti aturan dan hukum yg berlaku," tulis Ferdinand di akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Jumat, 1 Desember 2020.

Karena itu dirinya mendukung pemerintah untuk membubarkan ormas yang tidak ikut aturan, melawan Pancasila dna mendukung radikalisme.

"Kami akan mendukung negara dlm hal ini pemerintah untuk terus membubarkan ormas2 yg tdk ikut aturan, melawan Pancasila dan mendukung radikalisme serta terorisme, sebanyak apapun.!," pungkasnya.

Baca Juga: Jadi Tersangka Video Syur, Gisel Tulis Pesan Mengharukan untuk Gempi: Mama Serahkan Kamu

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Serang Fadli Zon dan Hidayat Nur Wahid: Terlalu Cerewet Kalian

Sebelumnya, melalui sebuah tayangan video yang dibagikan di akun Twitter miliknya, Mardani mengatakan ada tiga hal yang ia simpulkan dari SKB pembubaran FPI tersebut.

Salah satu diantaranya, tugas negara adalah membina bukan membinasakan, jika banyak pembubaran ormas, ini menunjukkan demokrasi yang sakit.

Selain itu, Mardani juga meminta FPI untuk melakukan proses demokrasi dan proses hukum sesuai dengan konsitusi.

Berikut pendapat Mardani Ali Sera terkait pembubaran FPI dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter Mardani Ali Sera pada Jumat, 1 Januari 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Setelah FPI Dibubarkan, Komnas HAM Sebut Penembekan 6 Laskar FPI Tidak Melanggar HAM

Pertama tentu sedih, negara punya tugas membina bukan membinasakan ormas. Seburuk apapun ormas mestinya dapat dibina dengan pendekatan yang sitematis, penuh kasih sayang, sebagai orang tua, sebagai guru, dan sebagai pemimpin.

Kasus FPI ini menunjukkan pola pembinaan ada yang harus kita perbaiki.

Yang kedua tentu jika makin banyak pembubaran ormas, saya khawatir ini menunjukkan demokrasi yang sakit.

Demokrasi yang sehat justru memberikan kebebasan dalam menyatakan pendapat, berkumpul, berserikat. Kalau makin banyak yang dibubarkan tentu orang akan berfikir ada apa dengan demokrasi kita.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Komentari SKB Pembubaran FPI: Negara Punya Tugas Membina Bukan Membinasakan

Demokrasi yang sehat justru memberi tempat setiap perbedaan, semua pendapat tentu sesuai dengan koridor hukum dan konstitusi yang berlaku.

Yang ketiga kepada teman-teman FPI, negeri ini negeri demokratis, negeri hukum, monggo lakukan proses demokrasi, lakukan proses hukum, bisa mem-PTUNkan SKB Menteri ini, dan saya berharap semua pihak tetap bekerja sesuai koridor hukum dan demokrasi untuk negeri.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah