Network
MANTRA SUKABUMI - Kementerian Tenaga Kerja terus melakukan inovasi melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada buruh/tenaga kerja, terutama tenaga kerja perempuan yang selama ini diduga termarjinalkan dan syarat dengan eksploitasi.
Tenaga kerja perempuan selama ini cenderung adanya praktik diskriminasi dan ketidak adilan dalam semua aspek ditempat kerja, hal inilah yang mendasar Menteri Ketenagakerjaan membuat sebuah kebijakan yang berpihak kepada pekerja perempuan.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan pemerintah berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi pekerja perempuan. Hal itu sebagai salah satu kunci meraih bonus demografi.
Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay
Baca Juga: Innalillahi, Ustadz Yusuf Mansur Sampaikan Kabar Duka: Ini Wafat Bukan Covid ya
"Salah satu kunci meraih bonus demografi melalui peningkatan produktivitas dari besarnya jumlah penduduk usia kerja adalah dengan pemberdayaan pekerja perempuan yang akan memberikan kontribusi melalui perekonomian," ujar Ida swbagaiman dikutip mantrasukabumi.com dari laman PMJNews.com pada Selasa, 5 Januari 2021.
Dalam mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak-hak pekerja perempuan tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah. Namun, dibutuhkan komitmen dan upaya konkret dari pekerja dan serikatnya (SP/SB), pengusaha, hingga masyarakat luas, papar politisi PKB ini.
"Mari kita bersama untuk ke depannya selalu bersinergi mewujudkan perlindungan bagi pekerja perempuan demi masa depan Indonesia yang lebih baik," tuturnya.
Baca Juga: TNI Tegaskan Benda Misterius Bukan Drone China, Roy Suryo: Jelas Pemiliknya Tidak Akan Mengaku
