Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsudin: Capitol Hill Diserang, Bukti Demokrasi Amerika Mulai Rapuh

- 8 Januari 2021, 07:03 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsudin.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsudin. /Antara/Puspa Perwitasari/.*/Antara/Puspa Perwitasari

MANTRA SUKABUMI - Gedung Kongres Amerika Serikat diduduki pendukung setia Dold Trump, karena tidak setuju dengan kemenangan Biden yang menjadi rival pada pemilihan Presiden beberapa bulan yang lalu.

Aksi pendukung Donald Trump ini berbarengan dengan sidang Kongres Amerika Serikat yang menetapkan Joe Biden sebagai pemenang pada pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsudin menyampaikan keprihatinannya terkait aksi pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menduduki gedung Kongres AS dan bertindak anarkis yang akhirnya menyebabkan tertundanya sidang dengar pendapat hasil Pilpres AS 2020.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay 

Baca Juga: Tanggapi Statement Megawati, Ferdinand: Prabowo Subianto Akan Tamat di 2024

"DPR RI turut prihatin adanya tindakan anarkis oleh pendukung kandidat tertentu terhadap rumah parlemen (Capitol Hill) yang berdampak pada diskursus supremasi hukum Amerika," kata Azis dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 7 Januari 2021, dikutip mantrasukabumi.com dari laman ANTARANEWS.COM Jum'at, 8 Januari 2021.

Dia menilai tindakan para demonstran sangat tidak terpuji serta tidak dapat dibenarkan. Menurut dia, AS adalah negara yang memiliki fondasi demokrasi yang sangat kuat, sehingga sangat disesalkan tindakan anarkis yang terjadi oleh sekelompok orang.

"Kami harapkan legitimasi proses hukum pengumpulan hasil Pilpres AS tahun 2020 dapat segera teratasi sesuai dengan norma-norma demokrasi dan mekanisme hukum setempat," ujarnya.

Azis menilai tindakan anarkis itu sebagai tindakan melawan hukum yang patut ditindak tegas sesuai dengan mekanisme hukum setempat.

Menurut dia, kebebasan menyampaikan pendapat sudah selayaknya menghormati terhadap tanggung jawab konstitusi dan hukum perundang-undangan yang harus diikuti serta demi tegaknya keadilan.

Baca Juga: AHY Sangat Prihatin, Penyerangan Capitol Hill Mencederai Demokrasi Amerika

"Kemenangan demokrasi secara etis dibangun dengan kesopanan, kehormatan, integritas, dan hukum," katanya.

Azis menegaskan bahwa isu Pilpres AS sepenuhnya adalah urusan dalam negeri AS namun Indonesia sebagai negara sehabat mengharapkan para kandidat dapat "legowo" dan saling merangkul terlebih di masa pandemi COVID-19.

Menurut dia, di masa pandemi COVID-19 dibutuhkan kerja keras dalam membangun roda perekonomian suatu negara maupun secara global.

Politikus Partai Golkar itu mencontohkan Indonesia yang mampu menyelesaikan perbedaan persepsi politik secara demokrasi yang damai berdasarkan prinsip gotong royong.

Baca Juga: Tiba-Tiba Akun Twitter Fadli Zon Trending Topik, Netizen: Ada Apa?

"Menghargai upaya Presiden terpilih Amerika Joe Biden mengemban amanah pekerjaan saat ini dan pekerjaan empat tahun ke depan harus pemulihan demokrasi, kesusilaan, kehormatan, rasa hormat, supremasi hukum, kesopanan, sederhana," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, adalah pembaruan politik yang membahas tentang memecahkan masalah, saling memperhatikan, tidak menyalakan "api" kebencian dan kekacauan. Dia berharap kekisruhan politik dalam negeri AS segera teratasi.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah