Kisah Pilu Keluarga Korban Sriwijaya Air, Miliki Bayi Usia Tujuh Hari

- 11 Januari 2021, 06:59 WIB
Petugas yang terdiri dari Basarnas, TNI, dan POLRI saling membantu mengangkat puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Minggu, 10 Januari 2021.
Petugas yang terdiri dari Basarnas, TNI, dan POLRI saling membantu mengangkat puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Minggu, 10 Januari 2021. /Pikiran Rakyat/Aldiro Syahrian

MANTRA SUKABUMI - Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Rute Jakarta-Pontianak menyisakan cerita yang menyedihkan dari seluruh keluarga dan kolega penumpang.

Perasaan duka juga dirasakan oleh salah satu keluarga penumpang yaitu Angga Fernanda Afri, pasalnya Fernanda begitu sapaan akrab Angga Fernanda Afri memiliki bayi yang usianya baru tujuh hari.

Kakak kandung Fernanda yaitu Toni mengungkapkan hal tersebut ketika mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk melakukan pengambilan sampel DNA di posko ante mortem, Minggu 10 Januari 2021, dikutip mantrasukabumi.com dari laman AntaraNews.com Senin, 11 Januaari 2021.

Baca Juga: Heboh Diduga Foto Pesawat SJ 182 Sebelum ke Laut, Ali Mochtar Ngabalin: Temani Mereka Semua

Baca Juga: SBY Dihina Hingga Disebut Bodoh oleh Guru Besar USU, Kepala Bakomstra: Kasihan Jokowi

Toni mendamping istri dan anak Fernanda untuk melakukan pengambilan sampel DNA di posko ante mortem RS Polri.

Tak banyak kata yang dikeluarkan oleh Toni. Sementara istri Fernanda terlihat tidak bisa menutupi kesedihan. Air mata nampak membasahi masker yang dikenakannya.

Sebelumnya, Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol Asep Hendradiana dalam jumpa pers di Jakarta mengatakan, hingga Minggu siang, RS Polri telah menerima 12 data keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga: Ponpes Muhammadiyah Dibakar, Rektor UIC Musni Umar: Pak Kapolri Mohon Diusut, Sudah Kedua Kali

Baca Juga: Ali Ngabalin Unggah Foto Pesawat akan Jatuh, Roy Suryo: Disinyalir Hasil Editan

Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sejumlah armada angkatan laut milik TNI dikerahkan, sekitar 10 kapal diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.***

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah