Innaa Lillaahi, Mantan Menseneg RI Yusril Ihza Mahendra Berduka: Saya Sangat Berhutang Budi Padanya

- 24 Januari 2021, 17:02 WIB
Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra /Pikiran Rakyat

MANTRA SUKABUMI - Innaa Lillaahi, Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI Yusril Ihza Mahendra berduka.

Yusril Ihza Mahendra berduka atas wafat guru sekaligus promotornya Prof Dr Dato Syed Ahmad Husin. Ia merasa sangat berhutang budi pada gurunya itu.

Hal itu disampaikan Yusril Ihza Mahendra melalui akun twitter pribadinya pada 24 Januari 2021.

Baca Juga: Natalius Pigai Jadi Korban Rasisme, Ferdinand Hutahaean: ini Penghinaan kepada Nilai-nilai Kemanusiaan

Baca Juga: Natalius Pigai Jadi Korban Rasisme, Mahfud MD: Diamkan Saja

"Berita duka bagi saya hari ini 24 Januari 2021, Guru dan promotor saya waktu mengambil S3 Ilmu Politik di Universiti Sains Malaysia, Prof Dr Dato Syed Ahmad Husin berpulang ke Rahmatullah", cuit Yusril seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @Yusrilihza_Mhd pada Minggu, 24 Januari 2021.

1. Berita duka bagi saya hari ini 24/1/21 Guru dan promotor saya waktu mengambil S3 Ilmu Politik di Universiti Sains Malaysia, Prof Dr Dato Syed Ahmad Husin berpulang ke Rahmatullah; pic.twitter.com/rQ76WCLiaY

— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) January 24, 2021

1. Berita duka bagi saya hari ini 24/1/21 Guru dan promotor saya waktu mengambil S3 Ilmu Politik di Universiti Sains Malaysia, Prof Dr Dato Syed Ahmad Husin berpulang ke Rahmatullah; pic.twitter.com/rQ76WCLiaY

— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) January 24, 2021

"Syed Ahmad memperoleh gelar B.Sc pada Universiti Sains Malaysia, MA dan PhD dari Yale University. Beliau adalah murid dari teoritikus ilmu politik terkemuka Robert Dahl. Kembali ke USM menjadi dosen dan Dekan School of Social Science ketika membimbing saya, Syed Ahmad kemudian menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik USM. Terakhir beliau menjabat sebagai Rektor Perdana University, Malaysia", tulis Yusril.

Selanjutnya Yusril juga menuliskan masa hidup Syed Ahmad gurunya itu.

"Semasa hidupnya, Syed Ahmad adalah orang yang baik hati, ramah dan bersahabat. Beliau anak Melayu Johor keturunan Arab yg sangat cerdas, beliau membimbing disertasi S3 saya dengan pengkhususan Perbandingan Politik Masyarakat2 Muslim", kata Prof Yusril.

Baca Juga: Unggah Foto Baru dengan Caption Tak Biasa, Agnez Mo Disebut Tengah Jatuh Cinta

Baca Juga: Tanggapi Mahfud MD Terkait Statement, Fahri Hamzah: Harus Tahu Kapan Jadi Ilmuwan dan Pejabat

"Saya menulis perbandingan Partai Masyumi di Indinesia dan Jama'at Islami Pakistan. Syed Ahmad membimbing saya hanya 20 bulan. Saya diuji dan lulus PhD dengan Cum Laude", tulisnya melanjutkan.

Prof Yusril mengatakan ketika usai tamat pendidikan, ia bertemu Syed Ahmad hanya sekali saja.

Selanjutnya ia mencari kontak dengan gurunya itu namun tidak berhasil dan tiba-tiba temannya memberitakan wafatnya gurunya itu

"Setamat dari USM tahun 1992 hanya sesekali saya bertemu Syed Ahmad. Sebulan lalu saya mencari beliau dan mengirim email ke kantornya di Selangor menanyakan nomor HP beliau, tetapi tidak mendapat jawaban dari stafnya. Hari ini, seorang teman mengirim WA memberitahu Syed wafat", ujar Yusril.

Wafatnya Syed Ahmad yang merupakan gurunya Yusril itu, membuat dirinya amat sedih, sebab ia merasa sangat berhutang budi padanya.

"Kepergian Syed Ahmad menorehkan kesedihan di hati saya. Saya sangat berhutang budi pada akademisi yang baik hati itu. Selama bergaul dengan beliau di Pulau Pinang, Malaysia, hanya kebaikan dan kadang2 candanya yang lucu yang membuat saya selalu terkenang", tulis Yusril.

Baca Juga: Tak Mau Kalah Cantik dengan Margin, Inilah Tampilan Nabila Syakieb Saat Lamaran Sang Adik

6. Kepergian Syed Ahmad menorehkan kesedihan di hati saya. Saya sangat berhutang budi pada akademisi yang baik hati itu. Selama bergaul dengan beliau di Pulau Pinang, Malaysia, hanya kebaikan dan kadang2 candanya yang lucu yang membuat saya selalu terkenang;

— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) January 24, 2021 ">

"Saya berdoa ke hadirat Allah YME semoga menerima segala amal kebajikan Syed Ahmad semasa hidupnya dan mengampuni segala salah dan khilafnya serta menempatnya ruhnya di surga Jannatun Na'im", katanya mendoakan.

"Mengenang kepergian Syed Ahmad, teringatlah saya pada pantun orang Melayu: Pulau Pandan jauh di tengah/Di balik pulau Angsa Dua/Hancur badan berkalang tanah/Budi yang baik dikenang juga", pungkasnya.***

 

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x