MANTRA SUKABUMI – Aktivis hak asasi manusia (HAM) Natalius Pigai sampaikan pernyataan mengenai anggapan bahwa dirinya telah menghina suku Jawa.
Seperti diketahui sebelumnya, Natalius Pigai ramai dibicarakan setelah dirinya menjadi korban ujaran kebencian atau hatespeech berupa tindakan rasial oleh politisi Partai Hanura, Ambroncius Nababan.
Natalius Pigai mengatakan bahwa dirinya mengkritik kegagalan sistem politik dan dampaknya, serta perubahan Undang-Undang Pemilihan Umum (Pemilu) yang Pancasila dan Bhinneka.
Baca Juga: Brand Lokal Favorit Masyarakat Kini Hadir Jadi Merchant Baru ShopeePay
Hal tersebut disampaikan oleh Natalius Pigai dalam cuitan di akun Twitter @NataliusPigai2 pada Kamis, 28 Januari 2021.
“Saya kritik kegagalan sistem politik dan dampaknya dan perubahan UU Pemilu yang Pancasila & Bhinneka. Yang like video 590 orang dan dislike cuma 28 orang. Kok saya dibilang hina Jawa? Itu kritik, bukan hina,” ujar Natalius Pigai, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun @NataliusPigai2 pada Kamis, 28 Januari 2021.
Natalius Pigai mengatakan bahwa pada salah satu kesempatan dirinya mempertanyakan soal hanya satu suku yang memimpin Indonesia selama 74 tahun.