AHY Secara Tiba-tiba Ungkap Upaya Ambil Alih Paksa Kepemimpinan Partai Demokrat, Begini Penjelasannya

- 1 Februari 2021, 15:10 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  ngobrol santai dengan Gubernur Jawa Tengah  Ganjar Pranowo
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ngobrol santai dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo /Humas Pemprov Jateng

 

MANTRA SUKABUMI – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sampaikan pernyataan mengejutkan mengenai gerakan politik yang menurutnya mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

Hal tersebut disampaikan AHY dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube resmi miliknya pada Senin, 01 Februari 2021.

AHY mengatakan bahwa dalam rapat pimpinan Partai Demokrat yang sebelumnya telah diselenggarakan adalah membahas hal yang cukup serius, yang menurutnya cepat atau lambat akan menjadi konsumsi masyarakat.

Baca Juga: Brand Lokal Favorit Masyarakat Kini Hadir Jadi Merchant Baru ShopeePay

Baca Juga: Bicara Tentang Ibu Kota di Kalimantan, Jubir Jokowi Malah Dapat Komentar Menohok tentang Eksploitasi Hutan

“Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambil alihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat,” ujar AHY, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video siaran langsung di kanal YouTube Agus Yudhoyono pada Senin, 01 Februari 2021.

AHY menjelaskan, menurut sejumlah keterangan dan testimoni yang didapatkan, gerakan politik tersebut melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang menurutnya secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, putra dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mengatakan bahwa gerakan tersebut sudah mendapat dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 1 Januari 2021, Akankah Masa Lalu Alya Terungkap?

Meskipun begitu, AHY menegaskan bahwa pihaknya tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah dalam menghadapi polemik tersebut.

“Lebih lanjut, gerakan ini juga sudah dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Joko Widodo,” jelas AHY.

“Tentunya, kami tidak mudah percaya dan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah, presumption of innocent, dalam permasalahan ini,” tegasnya.

AHY melanjutkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada Presiden Jokowi untuk mendapat konfirmasi dan klarifikasi dari beliau, terkait kebenaran berita yang telah didapatnya itu.

Baca Juga: Ditanya Soal Wasiat Mbah Moen Tentang Habib Rizieq, Nusron Wahid Ungkap Hal Penting Ini

Menurutnya, pengambilan kekuasaan pimpinan partai seperti yang saat ini terjadi dalam internal Partai Demokrat bisa saja terjadi pada partai politik lainnya.

“Sehubungan dengan hal itu, saya akan menyampaikan penjelasan tentang gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional tersebut sebagai pembelajaran bagi kita, karena hal ini bisa terjadi pada partai politik lainnya,” pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x