Rektor UIC Jakarta, Musni Umar Sebut Nama SBY, Prabowo dan Wiranto untuk Sindir KSP Moeldoko

- 6 Februari 2021, 21:20 WIB
Rektor UIC Jakarta, Musni Umar Sebut Nama SBY, Prabowo dan Wiranto untuk Sindir KSP Moeldoko
Rektor UIC Jakarta, Musni Umar Sebut Nama SBY, Prabowo dan Wiranto untuk Sindir KSP Moeldoko /Twitter @musniumar

MANTRA SUKABUMI - Rektor UIC Jakarta, Musni Umar menyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo Subianto dan Wiranto untuk menyindir KSP Moeldoko.

Musni Umar mengatakan jika Moeldoko ingin menjadi Ketua Umum partai politik, maka sebaiknya buat saja partai baru.

Hal itu dikatakan Musni Umar melalui akun twitter pribadinya pada 6 Februari 2021.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Cuaca Besok Minggu 7 Februari 2021, BMKG Beri Peringatan Dini untuk 10 wilayah ini

"Kalau ingin menjadi Ketum partai politik buat partai baru saja. Jangan ambil alih partai orang lain," cuit Musni Umar seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @musniumar pada Sabtu, 6 Februari 2021.

Musni Umar menuturkan, dulu SBY, Prabowo Subianto dan Wiranto mendirikan partai dan mereka sukses.

"Dulu Pak SBY, Pak Prabowo dan Pak Wiranto dirikan partai politik dan mereka sukses," tulisnya.

Oleh karenanya Musni Umar menilai, mengapa Moeldoko tidak mengikuti langkah para senior Jenderal tersebut.

"Mengapa sekarang tidak ikuti langkah para senior Jenderal," pungkasnya.

Sebelumnya, Syahrial mengatakan, jika Moeldoko ingin mencalonkan sebagai Presiden pada tahun 2024, lebih baik mundur dari jabatannya sebagai Kepala KSP.

Baca Juga: Bukan pada Anies Baswedan, Ferdinand Beri Saran Sangat Santun pada Gubernur Ini

Baca Juga: Lesty Kejora Posting Foto Memakai Gaun Ala Belanda, Melly Goeslaw: Calon Manten Geulis

"Mundurlah dr jabatan Kepala KSP, fokus bersiap sbg Capres 2024", cuitnya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan cara demokrat yang lebih ksatria ketimbang harus melakukan penggulingan paksa AHY.

"Begitu cara demokrat dan ksatria sejati", tulisnya menambahkan.

Syahrial mengklaim bahwa gerakan yang dilakukan oleh Moeldoko sudah semakin terungkap.

Elit Demokrat itu juga menyebut bahwa langjah Moeldoko tersebut malah memperburuk citra Istana.

"Semakin terungkapnya gerakan2 dan transkrip Anda ke publik, ikut memperburuk citra Istana. Setidaknya, kok bisa kena OTT?", pungkasnya.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah