Network
MANTRA SUKABUMI - Budayawan Emha Ainun Nadjib menyatakan bahwa dirinya akan menurunkan Presiden apabila dalam keadaan darurat.
Pernyataan itu pun mengundang reaksi dari berbagai kalangan termasuk Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. Dirinya menilai kritikan yang dilontarkan Cak Nun yang akan menurunkan presiden ibarat lelaki yang sedang kecewa sama pacarnya.
"Cak Nun seperti laki-laki yang ngambek sama pacarnya, tidak mau bertemu, tidak mau berdekatan, tapi memandang dari jauh bahkan menunggu kabar. Itu lah gambaran mungkin terhadap Indonesia dan penguasa walaupun jauh di luar pemerintahan, tidak pernah ikut bagin pemerintah, tetapi Cak Nun tetap mencintai negara," kata Refly Harun sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Rabu, 17 Februari 2021.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Baca Juga: Mengejutkan, Mbak You Ramalkan Ekonomi Indonesia Akan Bangkit Mulai Tahun 2023 Usai Pandemi Covid-19
Refly Harun mengatakan bahwa adanya dua tokoh publik bukan dari golongan politisi yang kerap melancarkan kritikan yakni Cak Nun dan Iwan Fals.
Refly menduga Cak Nun tengah gelisah atau barangkali sedang marah dan galau terhadap pemerintahan Joko Widodo.
"Beberapa pernyataan Cak Nun terlihat betul bagaimana dia banyak melancarkan kritik terhadap pemerintah. Saya pahami sebagai intelektual, budayawan, Cak Nun sepertinya menyimpan kegalauan, kegelisahan, mungkin juga kemarahan terhadap pemerintahan sekarang ini. Tentu bukan pribadi. Jalannya sistem negara yang mungkin dia sendiri tidak puas," paparnya
Baca Juga: Menangis Ketika Disinggung Soal Ayahnya, Ferdinand: Ayah Saya Masih Hidup
