MANTRA SUKABUMI - Ketua Cyber Indonesia Muannas Alaidid menyentil Mantan Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam cuitan ia mengatakan bahwasanya SBY dan AHY gak perlu ngomong bijaksana terkait apapun.
Tak hanya itu, Muannas Alaidid juga menjelaskan bagaimana menjadi seorang pemimpin.
Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%
Oleh sebab itu, Muannas Alaidid meminta kepada SBY maupun AHY agar senantiasa menjadi pemimpin yang baik.
Hal ini disampaikan langsung oleh Muannas Alaidid melalui akun Twitter milik pribadinya @muannas_alaidid pada Sabtu 20 Februari 2021.
Dalam cuitannya ia menyindir soal pemimpin partai Demokrat terkait pernyataannya yang mengatakan tuhan tidak suka serta dari curhat kudeta.
Baca Juga: Gawat, Mateo Kabur dan Rendy Babak Belur, Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu, 20 Februari 2021
"Pemimpin yang baik itu bukan bicara soal kebaikan tapi menjalankan kebaikan, Gak perlu ngomong berlagak bijaksana, sebut tuhan tidak suka, curhat mau dikudeta, dan sebagainya," tulis Muannas, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @muannas_alaidid pada Sabtu 20 Februari 2021.
Namun demikian, pernyataan dari mantan presiden ke 6 tersebut yang akhir-akhir ini viral tentang museum SBY dan galeri Ani Yudhoyono.
Pasalnya, museum tersebut dibiayai dari pemerintah dari kabupaten Pacitan dan provinsi Jawa timur.
Baca Juga: Tak Terungkap Lagi, Angga dan Michelle Belum Dapatkan Bukti Soal Roy, Sinopsis Ikatan Cinta Hari ini
Kabar lain yang menyampaikan bahwa pembangunan museum SBY tersebut dibiayai oleh seorang dokter.
Pemimpin yg baik itu bukan bicara soal kebaikan tapi menjalankan kebaikan, Gak perlu ngomong berlagak bijaksana, sebut tuhan tidak suka, curhat mau dikudeta, dsb. bikin museum disituasi kita hari ini tdk pas meski pakai uang sendiri apalagi nyomot dari uang rakyat, keterlaluan !— Muannas Alaidid, SH, CTL (@muannas_alaidid) February 19, 2021
"bikin museum disituasi kita hari ini tidak pas meski pakai uang sendiri apalagi nyomot dari uang rakyat, keterlaluan !" tulis Muannas seperti.***