Buntut Kerumunan Jokowi di NTT, Fadli Zon: Kerumunan Presiden Spontanitas Demi Keadilan Bebaskan HRS

- 25 Februari 2021, 06:46 WIB
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon menanggapi kerumunan di NTT
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon menanggapi kerumunan di NTT /Tangkap layar/instagram@fadlizon/Warta Pontianak/

MANTRA SUKABUMI - Kunjungan Joko Widodo ke NTT berbuntut panjang, pasalnya pada waktu itu warga sangat antusias untuk menyambut kedatangan presiden ke daerahnya.

Antusiasme warga ini menyebabkan kerumunan yang banyak dipersoalkan oleh berbagai kalangan, karena pada masa pandemi ini ketika terjadi kerumunan dianggap melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon pun mengkritisi kedatangan Jokowi yang memicu kerumunan massa.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Acara TV Susi Cek Ombak Tuai Beragam Komentar, Netizen: Unfollow Twitter Susi Pudjiastuti

"Kerumunan Jokowi dianggap spontanitas, kerumunan HRS di Bogor diganjar tersangka,"cuit Fadli Zon, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @fadlizon pada Kamis, 25 Februari 2021.

Fadli Zon berpendapat bahwa spontanitas sulit dihindari, hal ini pun sama dengan kasus Habib Rizieq ketika disambut di bandara dan acara pernikahan putrinya.

"Menurut saya, spontanitas seperti itu sulit dihindari. Itu pula yang terjadi dengan kedatangan Habib Rizieq dan acara pernikahan putrinya di Petamburan," kata Fadli Zon.

Fadli mengatakanseharusnya kerumunan yang terjadi saat kedatangan Presiden Jokowi juga ditindak. Dengan begitu, kata dia, tidak ada standar ganda yang terjadi terkait protokol kesehatan.

Baca Juga: Tegaskan Tak Ada Pidana Kerumunan Jokowi dan Habib Rizieq, Teddy Gusnaidi: Pidana itu Jika Sengaja Buat Acara

"Kalau kerumunan ini tidak dipersoalkan, maka demi keadilan seharusnya Habib Rizieq dan para ulama yang kini ditahan sebaiknya dibebaskan saja, karena masyarakat akan menilai ada ketidakadilan dipertontonkan nyata, double standard dan tak memberi keteladanan," papar Fadli Zon.

Fadli Zon juga menyoroti Presiden Jokowi yang menyambut spontanitas warga berkerumun di Maumere dengan berdiri sambil membuka kaca. Menurutnya, langkah Jokowi itu bisa diartikan sebagai approval atas kerumunan tersebut.

"Tapi Pak Jokowi juga berdiri menyambut spontanitas itu. Bisa diartikan approval," tamah Fadli Zon.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Tidak Adil Tentang Kerumunan Jokowi dan Habib Rizieq, Muannas: NTT itu Zona Biru Bos

Dalam kasus ini, pihak Istana Kepresidenan memberikan penjelasan mengenai kerumunan yang timbul saat Presiden Jokowi tiba di Maumere, kemarin. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan bahwa saat itu warga sudah menunggu rombongan Presiden Jokowi di pinggir jalan.

"Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete. Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Kamis, 25 Februari 2021.

Baca Juga: Tanggapi Video Presiden Jokowi Sedang Lempar Bingkisan, Roy Suryo: Luar Biasa Prokesnya

Baca Juga: Kantor Gubernur Ganjar Pranowo Terendam Banjir, Netizen: Giring kok Mingkem

Bey Machmudin mengatakan masyarakat Maumere spontan menyambut kedatangan Jokowi. Jokowi pun, kata Bey Machmudin, menyapa masyarakat dari atap mobil.

"Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker. Karena, kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," pungkas Bey Machmudin.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah