Sebut FPI Tak Punya Keinginan Ganti Pancasila, Din Syamsuddin: Mereka Radikal secara Moral

- 26 Februari 2021, 06:16 WIB
Din Syamsuddin akhirnya buka suara soal tudingan Radikalisme. Menurut Din Syamsuddin ternyata radikal itu punya arti positif
Din Syamsuddin akhirnya buka suara soal tudingan Radikalisme. Menurut Din Syamsuddin ternyata radikal itu punya arti positif /instagram

 

MANTRA SUKABUMI – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menyebut bahwa Front Pembela Islam (FPI) tidak punya keinginan untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara.

Namun begitu, Din Syamsuddin mengatakan bahwa FPI yang telah dibubarkan oleh pemerintah merupakan organisasi masyarakat yang radikal secara moral.

Hal tersebut disampaikan oleh Din Syamsuddin pada video perbincangan dirinya bersama jurnalis senior, Karni Ilyas yang diunggah pada 21 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 26 Februari 2021, Akibat Bohongi Andin, Al Terima Sikap Aneh Darinya

Din Syamsuddin mengatakan, ketika dirinya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI, dirinya menghimbau untuk semuanya agar menjadikan ormas Islam seperti MUI, yaitu sebagai tenda besar untuk mengayomi.

“Selama mereka tidak melakukan kekerasan, kekerasan adalah batas,” ujar Din Syamsuddin, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat, 26 Februari 2021.

Din Syamsuddin kemudian menilai bahwa FPI tidak punya cita-cita atau keinginan untuk menggantikan dasar negara atau Pancasila.

“Maka seperti FPI, termasuk yang terakhir, mereka tidak punya cita-cita untuk menggantikan dasar negara,”

Akan tetapi, dirinya menilai bahwa FPI merupakan ormas Islam yang radikal secara moral dan sangat sensitif terhadap imoralitas.

Baca Juga: Hati-hati, Pengidap Diabetes Harus Jaga Kadar Gula Sebelum Divaksin

Tokoh petinggi PP Muhammadiyah itu juga menyatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan pendekatan yang dilakukan oleh FPI, seperti melakukan sweeping saat bulan suci Ramadhan.

“Tetapi mereka radikal secara moral, sangat sensitif terhadap imoralitas. Tapi kadang kala dulu-dulu, pendekatannya sweeping Ramadhan. Saya tidak setuju itu,” jelasnya.

“Tapi terakhir bahkan terlibat dalam aksi-aksi kemanusiaan. Ketika ada gempa bumi dan sebagainya,” tambahnya.

Sementara itu, Din Syamsuddin menilai bahwa ormas Islam lainnya yang juga telah dibubarkan oleh pemerintah yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), merupakan ormas Islam yang berbeda dengan FPI.

Dirinya menyatakan bahwa HTI memang mengusung konsep untuk menjadikan khilafah sebagai sistem bernegara.

Baca Juga: Sama-sama Licik, Elsa Ngelak Soal Email Roy, Angga Buktikan Kebenarannya, Sinopsis Ikatan Cinta Hari ini

“Kalau HTI, Hibut Tahrir ini memang mengusung konsep Khilafah untuk menjadi sistem. Ini memang berbeda dengan FPI,” jelasnya.

Din Syamsuddin juga mengatakan kepada ormas tersebut untuk merubah negara dan bangsa Indonesia yang telah disepakati, serta menekankan agar menjadikan Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah.

“Saya katakan kepada mereka, janganlah negara bangsa yang kita sepakati ini untuk kita ubah. Kita sudah selesai lah, negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah,” pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah