MANTRA SUKABUMI – Sejak awal tahun 2021, isu soal vaksinasi kerap menjadi buah bibir yang hangat untuk dibicarakan. Namun, meski vaksin ini diusung-usung sebagai solusi atas pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, banyak pihak yang menyatakan penolakan kepada vaksin yang dianggap belum benar-benar teruji efektif secara klinis.
Faktanya, vaksin memang bisa berbahaya bagi tubuh dalam beberapa kasus. Dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com, Ketua Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, menyatakan bahwa orang yang memiliki riwayat diabetes harus menjaga kadar gula darahnya dengan baik sebelum divaksin.
Pernyataan Prof. Suastika secara sekilas menyiratkan bahwa pengidap diabetes tergolong sebagai kategori orang yang lebih beresiko terkena efek samping dari vaksin. Walau demikian, Prof. Suastika justru menegaskan bahwa pengidap diabetes termasuk dalam kategori orang yang diprioritaskan untuk vaksinasi.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
"Orang diabetes sebenarnya mendapat prioritas untuk vaksinasi. Mungkin lebih baik hasilnya jika gula darahnya lebih baik. Jadi, sebaiknya dianjurkan pasiennya untuk menjaga kadar gula darah yang baik," ujar Prof Suastika saat diwawancarai pada hari Kamis, 25 Februari 2021.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Prof. Suas itu pun mengatakan bahwa tidak ada penyandang diabetes tipe tertentu yang tidak diperbolehkan memperoleh vaksin. Semua pengidap diabetes tetap bisa memperoleh hak untuk divaksin.
"Secara umum tidak ada larangan vaksinasi, kecuali yang sedang dengan komplikasi akut. Masuk rumah sakit, misalnya, akibat infeksi, stroke, jantung, kegawatan diabetes, dan lain sebagainya," sambung Prof. Suastika.