"Ini resersenya udah cape-cape kumpulin bukti, di tingkat menengah dipotong sama level KPK. Jadi terlihat yang disebut profesionalisme itu gak ada," ujarnya.
"Ini kan menujukkan KPK betul-betul gak ada mesin profesional atau memang KPK mesin profesionalnya diganti dengan mesin orderan, di order untuk tidak menyebutkan nama-nama itu," kata Rocky Gerung.
Seperti diketahui, kasus bansos yang menyeret mantan Mensos Juliardi Batubara pada hasil pemeriksaan muncul nama-nama lain yang diduga terlibat diantaranya rekan satu partai dengan Juliardi yaitu Ihsan Yunus.
Rumah Ihsan Yunus sempat digeledah KPK untuk mencari barang bukti guna pengembangan kasus bansos ini, namun tiba-tiba nama Ihsan Yunus hilang bak ditelan bumi dalam surat dakwaan. Hal ini lah yang memunculkan reaksi yang beragam dari masyarakat yang dianggap ada swbuah skenario besar dari hilangnya nama Ihsan Yunus.***