Network
MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini memang kasus kudeta Partai Demokrat semakin ramai di perbincangkan dikalangan politik.
Setelah para kader Demokrat yang ikut KLB dengan KSP Moeldoko di pecat dari partai Demokrat atas dasar pengkhianat.
Dalam hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan bahwa memang para kader Partai Demokrat ada Endorsmen dari Moeldoko.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Kabar Duka Selimuti Vicky Prasetyo, Luna Maya dan Raffi Ahmad: Turut Berduka Cita
Pasalnya, para kader yang ikut KSP Moeldoko dipecat secara tidak hormat oleh Kepemimpinan partai Demokrat.
Namun demikian, Refly Harun tidak mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut serta atau tidak dalam kasus kudeta tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Refly Harun melalui unggahan video kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu 27 Februari 2021.
Baca Juga: Uang Asing Senilai Rp2,8 Triliun Siap Diedarkan, Beruntung Polresta Banyuwangi Berhasil Bekuk Pelaku
Baca Juga: Dahsyatnya Doa Nabi Yunus bagi Siapapun yang Membacanya, Salah Satunya Bisa Kabulkan Hajat
"Maka hal yang sangat mungkin adalah, menang ada endorsmen dari Moeldoko untuk mengambil alih itu," ucap Refly Harun, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam unggahan video kanal YouTube @Refly Harun pada Minggu 28 Februari 2021.
Lebih lanjut, Refly Harun mengatakan bahwasanya KSP Moeldoko membutuhkan kendaraan dan membutuhkan partai politik.
"Seorang Moeldoko itu membutuhkan kendaraan membutuhkan partai politik," sambungannya.
Baca Juga: Terjaring OTT oleh KPK, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Miliki Harta Kekayaan hingga Rp51,3 Miliar
Oleh sebab itu, Moeldoko mencari partai politik untuk bisa melaju jadi presiden atau wakil presiden.
"Jika tidak ada partai politik, maka Moeldoko tidak bisa melaju jadi presiden atau wakil presiden," pungkasnya.***
