Sistem Demokrasi Indonesia Dinilai Membahayakan, Zulkifli Hasan: itu Karena Para Elit Bersatu untuk Kekuasaan

- 2 Maret 2021, 11:28 WIB
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan /Instagram @zul.hasan/

 

MANTRA SUKABUMI - Wakil Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan angkat bicara soal pandangannya terkait politik dan demokrasi di Indonesia.

Zulkifli Hasan menilai sistem yang diterapkan dalam politik dan demokrasi Indonesia ini hanya keegoisan saja.

Maka dari itu, Zulkifli Hasan merasa dengan skema seperti akan berdampak buruk kepada tatanan masyarakat.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Di Depan Orang Banyak, Wakil Menhan Prabowo Subianto Pegang Pistol Saat Lakukan Kunjungan

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua MPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini melalui akun Twitter pribadinya.

"Dalam pandangan saya, sistem politik demokrasi kita yang cenderung 'menang-menangan' ternyata mendatangkan banyak madharatnya sendiri," ujarnya seperti yang dilansir mantrasukabumi.com dari @zul_hasan pada Selasa, 2 Maret 2021.

"Apalagi di negara kita yang masyarakatnya belum sepenuhnya paham politik," ucapnya

Zulkifli Hasan pun membandingkan perpolitikan Indonesia dengan sistem politik negara adidaya Amerika Serikat.

Menurutnya di sana masyarakatnya terdidik, sehingga memiliki pengetahuan politik yang cukup. Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni menjadi bekal untuk menerapkan sistem demokrasi bebas membelah masyarakat.

Baca Juga: Tak Hanya Picu Diabetes, Ternyata ini 6 Bahaya Sering Konsumsi Gula Berlebihan

"Dengan menerapkan skema politik seperti itu bisa menciptakan polarisasi yang baik," tuturnya.

Namun Indonesia dalam hal ini selaras dengan Amerika Serikat, yang menerapkan sistem demokrasi terbuka dengan tujuan saling berkompetisi sehingga mendorong situasi politik menjadi lebih dinamis.

Partai Politik dan politisi menjadi terpacu untuk bersaing adu visi dan strategi untuk mendapatkan dukungan masyarakat.

"Tetapi untuk negara Indonesia harus diakui semua itu mendatangkan problem yang tidak sedikit juga," katanya.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 2 Maret 2021: Andin dan Al Pergi Liburan Berdua Rayakan Anniversary

"Karena ukurannya hanya menang-kalah, banyak-banyakan mendapatkan suara, tak jarang politisi melakukan segala cara, yang penting menang," tuturnya

"Sehingga politik transaksional yang pragmatis pun tidak bisa terhindarkan dengan berbagai alasan," terangnya

Apalagi masyarakat yang memberikan dukungan itu dibelah dengan logika 'us vs them' yang akan berdampak buruk bagi negara dalam jangka panjang.

Baca Juga: Marzuki Alie: SBY di Demokrat Tanpa Kekuatan Pasukan Darat Akan Kalah

Hal itu dapat dilihat dalam pesta demokrasi beberapa waktu ke belakang. Terdapat politisi yang tidak memiliki gagasan namun hanya ingin menang saja.

"Akibatnya gagasan dan idealisme berbangsa dan bernegara sering dikorbankan," ucapnya

"Padahal kunci sukses demokrasi adalah berpegang pada nilai-nilai dan moralitas itu, bukan hanya kompetisi menang-kalah yang zero sum game," tandasnya***

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah