Network
MANTRA SUKABUMI - Cuitan panjang Andi Arief tentang keberangkatan Moeldoko dihapus, Feridnand Hutahaean kaget.
Pada awalnya Ferdinand berfikir bahwa cuitan Ani Arief itu palsu, namun ternyata benar dan dihapus.
Hal tersebut diungkapkan Ferdinand Hutahaean melalui akun twitter pribadinya pada 4 Maret 2021.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Baca Juga: Hatam Terus KLB Ilegal, Akun Twitter Andi Arief Hilang Tak Terkendali, Begini Penjelasannya
"Dari tadi saya pikir cuitan itu palsu, ternyata benar ya namun dihapus," cuit Ferdinand seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FerdinandHaran3 pada Kamis, 4 Maret 2021.
Dari td sy pikir cuitan itu palsu, ternyata benar ya namun dihapus. Saya kaget, mestinya paham sanksi keras ancaman hukuman dari menyebar informasi pribadi org lain di medsos.
Kedua, kebenaran info yg blm teruji bs mjd fitnah pencemaran mama baik yg dituduh. Duhhh...!! https://t.co/iHrM0nCurS— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 4, 2021
Ferdinand merasa kaget, mestinya Andi Arief paham terhadap sanksi keras dan ancaman hukuman bagi penyebar informasi pribadi orang lain.
"Saya kaget, mestinya paham sanksi keras ancaman hukuman dari menyebar informasi pribadi org lain di medsos," tulisnya.
Baca Juga: Hatam Terus KLB Ilegal, Akun Twitter Andi Arief Hilang Tak Terkendali, Begini Penjelasannya
Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta Malam ini, 4 Maret 2021: Batal Liburan, Andin Beri Kejutan pada Al
Lebih lanjut, Ferdinand mengatakan bahwa info yang belum teruji bisa menjadi fitnah dan pencemaran nama baik.
"Kedua, kebenaran info yg blm teruji bs mjd fitnah pencemaran mama baik yg dituduh. Duhhh...!!," pungkasnya.
Sebelumnya, Andi Arief melalui akunnya menyebarkan sebuah foto bukti penerbangan KSP Moeldoko.
Baca Juga: Kabar Gembira, Pasien Sembuh Covid-19 Terus Bertambah, Berikut Sebarannya
Baca Juga: Tiba-tiba, Andi Arief Sebut KLB Harus Dilaksanakan dengan Adil dan Bermartabat
Selain itu, Andi Arief juga mengunggah sebuah foto daftar tamu hotel, yang didalamnya tercatat beberapa nama, termasuk Moeldoko dan Nazarudin.***
