MANTRA SUKABUMI - Jendral Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dirinya pernah ditawari untuk mengkudeta partai Demokrat.
Dalam hal tersebut, Gatot Nurmantyo menolak dengan alasan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) banyak jasa terhadap dirinya.
Namun demikian, pernyataan tersebut mengundang mantan politikus partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Usai Ikut KLB Demokrat di Sibolangit, Marzuki Alie Perintahkan Polri Tangkap Pelaku Penyiksaan
Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwasanya pernyataan Gatot Nurmantyo tersebut nggak usah di dengerin.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter milik pribadinya @FerdinandHuthaean3 pada Minggu 7 Maret 2021.
"Gatot Nurmantyo merasa menerima banyak jasa? Ahhh ngga usah dengerin..!," tulis Ferdinand, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @FerdinandHuthaean3 pada Minggu 7 Maret 2021.
Gatot Nurmantyo merasa menerima banyak jasa? Ahhh ngga usah dengerin..!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 7, 2021
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh kanal YouTube Bang Arief pada saat mewawancarai Jendral Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Usai KLB Sumut Angkat Moeldoko jadi Ketum Demokrat, Ini Permintaan AHY Kepada Rakyat Indonesia
Baca Juga: Keutamaan Dzikir Asmaul Husna Kalimat ‘Ya Roqib’, Berikut Dalil dan Khasiatnya
"Ada juga yang datang kepada saya, gimana Prosesnya, begini pak, kita bikin KLB,terus kita harus menggantikan AHY," ucap Gatot Nurmantyo
"Saya Bilang, menurunkan AHY, saya ini bisa naik bintang 1 bintang 2 bintang 3, itu presiden pasti tau, kemudian jabatan Kostrad pasti tahu apalagi presidennya tentara pada saat itu," ucap selanjutnya
Oleh sebab itu, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwasanya ia pernah disumpah oleh SBY untuk mencintai prajuritnya dengan segenap hati dan fikiran.
"Cintai prajuritmu dengan segenap hati dan fikiran, beliau tidak pesan apa-apa dan lain-lain lagi," tuturnya.
Baca Juga: China Terlibat dalam Kudeta Myanmar, Anggota Dewan Sebut itu Omong Kosong
Gatot juga menceritakan bahwasanya ia di besarkan oleh dua presiden, Presiden SBY dan presiden Jokowi.
"Saya dibesarkan oleh dua presiden, presiden Jokowi dan SBY," pungkasnya.
Seperti kita ketahui bersama, KLB tersebut sudah dilakukan oleh kader dan mantan kader Partai Demokrat.
Kongres Luar Biasa tersebut dilakukan di Deli Serdang Sumatera Utara pada Jum'at, 5 Maret 2021.
Hasil dari KLB tersebut, KSP Moeldoko ditunjuk sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB sumut.***