Selamat Hari Tunas Gerakan Pramuka, Berikut Sejarahnya yang Berpengaruh bagi Kepanduan di Indonesia

- 9 Maret 2021, 09:45 WIB
Selamat Hari Tunas Gerakan Pramuka, Berikut Sejarahnya yang Berpengaruh Bagi Kepanduan di Indonesia./
Selamat Hari Tunas Gerakan Pramuka, Berikut Sejarahnya yang Berpengaruh Bagi Kepanduan di Indonesia./ /Tangkapan layar Instagram/@pasukan_tunas

Baca Juga: Simak, Tanda-tanda Orang Tidak Mendapat Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan

5 organisasi kepanduan bersebut diataranya adalah Hizbul Wathan (HW), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO).

Tak hanya 5 kepanduan di atas saja, ternyata ada juga organisasi besar lainnya, yang diantaranya adalah JPO (Javaanse Padvinders Organisasi) dari Solo, Jong Java Padvinderij (JJP), Pandu Kebangsaan (PK), Pandu Indonesia (PI), Al Irsyad (AI), Pandu Pemuda Sumatera (PPS), Dan masih banyak lagi.

Berawal dari adanya masa perintisan sebelumnya yang merujuk pada Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960 tanggal 3 Desember 1960 tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan tersebut Pasal 330. C menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila.

Seterusnya penertiban tentang Kepanduan (Pasal 741) dan Pendidikan Kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powell (Lampiran C Ayat 8).

Baca Juga: Sepertinya bagi Penikmat Minuman Bersoda Perlu Waspada karena Berikut adalah Bahaya dari Minuman Tersebut

Hari Kamis malam itulah Presiden menegaskan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.

“Saya sebagai presiden, sebagai panglima tertinggi, mandataris, pepeti, sebagai orang yang diberi titel itu oleh MPRS, memerintahkan sekarang kepada Kepanduan Indonesia untuk meleburkan diri di dalam satu organisasi bernama PRAMUKA,” ujar Presiden Soekarno kala itu seperti yang dikutip mantrasukabumi.com dari pramukadiy.or.id, pada Rabu, 9 Maret 2021.

Lebih lanjut dalam pidatonya tersebut, Presiden Soekarno juga menyebutkan bahwa dirinya adalah sebagai pandu tertinggi atau Pramuka tertinggi.

Dalam kesempatan itu Presiden juga menunjuk panitia kecil yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri Pendidikan dan Kebudayaa Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr. A. Azis Saleh, dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: pramukadiy.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah