MANTRA SUKABUMI - Kongres Luar Biasa (KLB) partai Demokrat telah terjadi pada Jumat 5 Maret 2021 di Deli Serdang Sumatera Utara.
Hasil dari KLB tersebut, KSP Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum partai Demokrat versi KLB Sumut.
Akan tetapi, KLB tersebut bertentangan dengan wasiat almarhum paman Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Moeldoko.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Diduga Terlibat dalam Kasus Korupsi, Anies Baswedan Malah Tampilkan Ruang Rumput Hijau Terbuka
Dalam hal ini, Moeldoko pernah menyampaikan wasiat dari almarhum paman Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dimana AHY sebagai ketua umum partai Demokrat.
Pesan tersebut disampaikan sebelum almarhum paman AHY wafat Jendral Pramono Edhi Wibowo.
Pesan tersebut disampaikan langsung oleh KSP Moeldoko melalui unggahan dari akun Instagram milik pribadinya @dr_moeldoko pada 14 Juni 2020.
Moeldoko menyampaikan pada saat itu bahwasanya Almarhum Paman AHY bukan hanya sekedar senior bagi dirinya.
Baca Juga: 6 Jenis Makanan Pahit yang Ternyata Dapat Sembuhkan Penderita Diabetes, Salah Satunya Pare
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Menkopolhukam, Rocky Gerung: Mahfud Selalu Menggampangkan Persoalan
Melainkan paman AHY adalah panutan Moeldoko dengan kesederhanaan dan integritas beliau tuntunan dalam pengabdian selama ini.
"Jenderal Pramono Edhi Wibowo, bukan sekadar Senior bagi saya Beliau adalah panutan Kesederhanaan dan integritas beliau menjadi tuntunan dalam pengabdian saya selama ini," tulis Moeldoko, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam unggahan akun Instagram @dr_moeldoko pada Jumat 12 Maret 2021.
View this post on Instagram
Adapun pesan dari paman AHY almarhum Jendral Pramono Edhie Wibowo yang masih teringat oleh Moeldoko adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Innaa Lillaahi Indonesia Berduka, Sosok Habib Dermawan Wafat Tepat di Hari Jumat
View this post on Instagram
Baca Juga: Sambut Jokowi dengan Parodi Topeng Pinokio, Rizal Ramli: Butet kok Sudah Mulai Jail Lagi
"Pernah suatu hari beliau menyampaikan sesuatu,
“Moel, kalau kamu tidak bisa memberi jangan pernah mengambil.” Ini terngiang terus hingga sekarang," tulis selanjutnya.
"Hari ini, saya kehilangan seorang senior, seorang panutanTapi tanah air tidak pernah kehilangan pengabdian dan jasa seorang Pramono Edhie Wibowo
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un," pungkasnya.***