Mendag Dianggap Coreng Muka Jokowi, Rocky Gerung : Yang Kosong Bukan Gudang Bulog Tapi Gudang Politisi

- 23 Maret 2021, 19:45 WIB
Mendag Dianggap Coreng Muka Jokowi, Rocky Gerung : Yang Kosong Bukan Gudang Bulog Tapi Gudang Politisi./
Mendag Dianggap Coreng Muka Jokowi, Rocky Gerung : Yang Kosong Bukan Gudang Bulog Tapi Gudang Politisi./ /instagram.com/rocky_gerung_official

MANTRA SUKABUMI - Baru-baru ini politisi PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto begitu gentar menanggapi masalah impor beras yang akan dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan politisi PDI Perjuangan itu sebenarnya tidak ada kaitannya antara politisi dengan impor beras yang menjadi kebijakan Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi.

Bahkan Rocky Gerung menilai hal itu merupakan suatu kepentingan politik saja, sebab Presiden sendiri pun belum membuka pembicaraan lagi mengenai hal ini.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Rumah Rocky Gerung Disidak, Koleksi Lukisan Wanita dan Tanaman Hias Dibongkar Indy Rahmawati

“Langsung nyolong headline,” ucap Rocky Gerung, dikutip mantrasukabumi.com dari kanal youtube, Selasa, 23 Maret 2021.

Dia menilai bahwa kenapa politisi ingin tahu lebih jauh mengenai kebijakan impor beras, percaya saja pada bulog yang menangani hal ini.

“Kita politisi harus kepo, ngapain PDIP begitu gempar karena sebetulnya kita harus percaya Bulog,” ungkap Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai bahwa seharusnya sebagai masyarakat mempercayai Bulog perihal penuhnya stok beras di gudang Bulog.

Baca Juga: Usai Amanda Manopo Cover Lagu 'Tanpa Batas Waktu' kini Giliran Elsa yang Bikin Gemetar Netizen

Yang akhirnya berkesinambungan dengan pernyataan kepala daerah, sebab Rocky Gerung menganggap bahwa Kepala Daerah lebih mengerti keadaannya sebab dekat dengan petani.

“Tapi yang bagus sebetulnya opini dari beberapa kepala daerah, karena hal itu real jika kepala daerah yang berbicara dia itu melindungi petani,” ucap Rocky Gerung.

Pengamat politik ini menambahkan, bahwa ketika yang berbicara politisi maka patut dicurigai.

“Kalau PDIP yang bicara itu semacam sinyal terkait dengan politik, kan kita harus dicurigai kalau politisi yang bicara kan,” kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Tanggapi Terkabulnya Sidang Offline Habib Rizieq, Hidayat Nur Wahid : Ahamdulillah, Terima Kasih Sahrul Sidiq

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka di DKI Jakarta Siap Digelar Kembali, Wagub Ahmad Riza Patria: Kampus Lebih Dulu

Rocky Gerung menjelaskan adanya kesimpangsiuran informasi karena Presiden belum mengambil keputusan dan mengakibatkan Menterinya berselisih.

“PDIP bilang nggak perlu, Golkar bilang itu perlu, Menteri Pertanian bikin opini yang berbeda, berbagai macam pemikiran ada di kabinet dan Presiden tetap bisu,” papar Rocky Gerung.

Dia menambahkan, yang akhirnya masyarakat akan berpikir bukan gudang bulog yang kosong tetapi gudang politik yang kosong.

“Yang pada akhirnya orang berfikir bukan masalah gudang yang ada di Bulog melainkan Gudang Politik yang kosong,” ucap Rocky Gerung.

Baca Juga: Rahasia Aurel Hermansyah Terlihat Segar Walau Nangis Bombay di Acara Pengajian

Rocky Gerung menuturkan bahwa masyarakat disiksa untuk melihat pemimpin rakyat seperti pro rakyat namun sebaliknya.

Diketahui sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan begitu gigih mengomentari kebijakan impor beras yang menjadi keputusan Menteri Perdagangan.

Masalah impor beras ini terjadi polemik antara bulog dan Mendag, Budi Waseso mengatakan bahwa tidak perlu impor lagi karena beras di gudang bulog melimpah dan diprediksi cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Akan tetapi Menteri Perdagangan mengatakan bahwa akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah