“Misalnya, sekarang ada bandara, artinya apa? Kita disiplin harus tepat waktu karena datang ke bandara untuk terbang ke kota lain dan waktunya atau jamnya sudah ditentukan, kalau tidak, berarti ditinggal oleh pesawat. Itu juga membangun kedisiplinan baru, membangun peradaban,” ungkap Jokowi.
Kedua, dengan infrastruktur yang terus berkembang juga dapat meningkatkan daya saing atau competitiveness bangsa.
“Ini yang juga kita harus tahu semuanya bahwa membangun infrastruktur itu bukan hanya melulu fisik, tidak, tetapi kita membangun sebuah kompetisi, membangun sebuah competitiveness atau daya saing dengan negara-negara lain,” ujar Jokowi menambahkan.
Ketiga, Kepala Negara mengungkapkan, pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia merupakan wujud dari pengamalan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga: Rela Lepas Jabatan Letnan, Anak Muda ini Ikut Prabowo Subianto untuk Bangun Partai Gerindra
Upaya pembangunan saat ini telah bertransformasi dari Jawa-sentris menjadi Indonesia-sentris.
“Pak, jalannya yang dibangun jangan hanya yang di Jawa saja. Airport-nya, bandar udaranya yang dibangun juga jangan di Jawa dan Sumatra saja."